Pemain kelahiran 20 Juli 1998 itu menjadi dalang di balik terlibatnya 7 pebulu tangkis Indonesia lainnya dalam kasus pengaturan skor kali ini.
Hendra bahkan baru memulai turnamen internasionalnya pada 2014, saat itu ia masih lalu lalang di turnamen junior.
Pada tahun itu pula, Hendra masih rajin mengikuti Djarum Sirnas yang digelar hampir tiap bulan di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga: Klarifikasi Agripinna Prima Soal Kasus Terseret Match Fixing Bulu Tangkis
Semasa naik ke level senior, Hendra Tandjaya banyak bermain di nomor ganda putra dan ganda campuran. Di periode 2015-2017, ia mulai gencar melakukan praktek pengaturan skor.
Di kedua sektor itu pula lah ia terbukti melakukan pengaturan skor. Pada kasusnya kali ini, di ganda putra, ia melakukannya bersama Androw Yunanto.
Sedangkan di ganda campuran, ia pernah berpasangan dengan Sekartaji Putri dan Fadilla Afni.
Baca Juga: Galaknya Melati Daeva ke Praveen Jordan di Sela-sela Latihan Jelang Thailand Open 2021
Prestasi Hendra pun tidak begitu 'wah'. Dikutip dari situs BWF, peringkat Hendra/Androw adalah 219 dunia.
Adapun di ganda campuran, ia dan Sekartaji bertengger di peringkat 128 dunia.
Tak ayal, Hendra Tandjaya sering wara-wiri di turnamen level rendah dan melakukan praktek pengaturan skornya di sana.
Tindakan Hendra dan pemain yang terlibat pada kasus match fixing kali ini bisa terbilang cukup parah.