Find Us On Social Media :

Bukan Balas Dendam, Ini Motif Dustin Poirier Tumbangkan Conor McGregor dalam UFC 257

Ketika Conor McGregor (kiri) dan Dustin Poirier (kanan) saling bertarung pada ajang UFC 178, September 2014.

"Ini bukan tentang balas dendam. Ini bukan pertarungan balas dendam untuk saya," kata Poirier, dikutip dari BJPENN.

"Tentu saja hal-hal ini bagus. Saya pergi ke sana dengan mengalahkannya, itu semua adalah bagian dari alur cerita ini,

"(Mereka) adalah hal-hal yang akan saya pikirkan dan saya sukai, tetapi ini (balas dendam) bukan kekuatan pendorong setiap hari," tambahnya.

Baca Juga: 60 Detik! Waktu yang Diperlukan Conor McGregor untuk Tumbangkan Dustin Poirier dalam UFC 257

Ketimbang balas dendam, Dustin Poirier mempunyai motif lain untuk mengalahkan Conor McGregor yakni demi menjadi juara dunia.

"Saya didorong oleh tujuan utama: menjadi juara dunia, menjadi yang terbaik. Saya tahu kemenangan atas orang ini (McGregor), dalam karier kita, itu mengukir nama saya dalam catatan sejarah," ucapnya.

Dustin Poirier sebenarnya mempunyai kesempata merebut gelar juara dunia kelas ringan pada 2018 lalu.

Berbekal kemenangan atas Max Holloway, Poirier menantang sang pemilik sabuk juara dunia kelas ringan Khabib Nurmagomedov.

Sayangnya, Dustin Poirier gagal merebut sabuk juara setelah kalah lewat submissioj dari petarung berjuluk The Eagle.

Baca Juga: Bisikan Gaib Bikin Petarung UFC Tikam Saudari Sendiri, Rencana Duel di UFC Fight Night 187 Batal

Kini, dia mengatur langkah baru untuk menuju gelar, yang salah satunya harus mengalahkan McGregor.

"Saya ingin mendapatkan halaman saya sendiri (catatan sejarah)," ungkap petarung 32 tahun tersebut.

"Dengan kemenangan atas orang ini (McGregor) berarti akan mengukuhkan saya sebagai petarung hebat seperti Conor dan Khabib," katanya memungkasi.