SportFEAT.COM - Pembalap anyar Repsol Honda Pol Espargaro menceritakan momen ketika dirinya nyaris mendepak Valentino Rossi sebagai rider utama Yamaha kala masih memperkuat Tech 3.
Repsol Honda membuat langkah berani dengan mendatangkan pembalap KTM Pol Espargaro.
Pembalap berkebangsaan Spanyol itu diplot sebagai pengganti Alex Marquez yang pada MotoGP 2021 memperkuat LCR Honda.
Pol Espargaro didatangkan Repsol Honda sebagai pendamping juara dunia enam kali Marc Marquez.
Baca Juga: Marc Marquez Dikabarkan Sulit Sembuh, Bos Petronas Yamaha: Sabar, Dia Juga Manusia Biasa
Menjadi penggawa anyar pabrikan Jepang itu, Pol Espargaro menceritakan momen langka saat dirinya nyaris menjadi pembalap utama Yamaha.
Momen tersebut terjadi pada MotoGP 2015 lalu saat dirinya memperkuat tim satelit Tech3.
Kala itu, rider berusia 29 tahun itu diproyeksikan sebagai pengganti pengganti Valentino Rossi untuk mengisi satu tempat di tim utama Yamaha.
"Saya pertama kali datang dengan Yamaha satelit dan menyelesaikan seri di posisi keenam. Posisi yang lebih baik ketimbang Andrea Dovizioso yang pakai motor pabrikan," cerita Espargaro dilansir dari Motosan.
"Lin Jarvis (bos Yamaha pabrikan) mengatakan pada saya untuk bersabar karena Valentino Rossi bakal pensiun dan Yamaha butuh pembalap muda yang mana orang itu adalah saya," tambahnya.
Baca Juga: Kalah Cepat di Lintasan, Alasan Perseteruan Panas Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Sayangnya, Lin Jarvis tak pernah merealisasikan janjinya tersebut dan membuat Pol Espargaro kecewa .
Tak hanya itu, adik kandung Aleix Espargaro tersebut memilih untuk hengkang dari Tech3 dan bergabung KTM pada 2017.
"Kemudian sayangnya Jarvin menolak hal tersebut. Kondisi itu membuat saya kecewa," ucap Pol Espargaro.
"Semuanya berjalan semakin buruk, musim kedua bersama Tech 3 tidak begitu memukau dan malah Suzuki yang tampil semakin baik di musim tersebut," timpalnya.
Baca Juga: Satu Pesaing Hilang, Pembalap Penguji Honda Lega Cal Crutchlow Pindah ke Yamaha
Pol Espargaro pun mengaku tak permah menyesali keputusannya untuk meninggalkan Yamaha.
"Empat tahun berselang, saya bisa bilang bahwa keputusan pindah ini bukanlah hal yang salah," tutup Espargaro.