Pembalap legendaris Suzuki itu pun tak menampik bahwa dirinya tertarik mengisi posisi yang ditinggalkan Brivio.
"Aku ingin mencoba sudut pandang Brivio, akan ada yang bilang bahwa itu tantangan baru yang besar, dunia berbeda," kata Schwantz, dikutip dari Motosprint.
"Aku benar-benar ingin masuk ke sana, aku ingin memahami bagaimana melakukannya. Tidak ada keraguan untuk itu,"
"Suzuki tentu akan merindukan sosok Davide dan juga Roberto (koordinator tim), keduanya sudah melakukan pekerjaan hebat dengan tim ini," tambahnya.
Baca Juga: Masuk Akal Langkah Yamaha Lengserkan Valentino Rossi ke Tim Satelit
Meski demikian, pria berusia 56 tahun itu mengaku menjadi seorang manajer Suzuki sangat berat.
Oleh sebab itu, Kevin Schwantz hanya menawarkan diri untuk pekerjaan paruh waktu saja.
Mantan juara dunia itu lebih mendukung kepala proyek MotoGP Suzuki, Shinichi Sahara, menjabat sebagai manajer tim.
"Ini takkan mudah, tapi Sahara-san sudah banyak sekali melakukan hal untuk Suzuki. Jadi kupikir dia akan menjaga tim tetap kompetitif dan terus mengembangkan motornya," ucap Schwantz.
"Jadi soal aku, aku hanya menawarkan diri untuk membantu mereka tapi tidak full time tentunya," tuturnya menimpali.