Find Us On Social Media :

Pelatih asal Indonesia Kena Semprot Legenda Bulu Tangkis Malaysia Gara-gara Lee Zii Jia

Hendrawan (kiri) dan anak asuhnya Lee Zii Jia (kanan).

SportFEAT.COM - Legenda bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek angkat suara terkait hasil buruk yang dialami Lee Zii Jia di tiga turnamen leg Asia.

Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia mendapat sorotan dalam beberapa waktu belakangan.

Hal itu tak terlepas dari kegagalan Zii Jia di tiga turnamen leg Asia yang baru saja rampung digelar di Thailand.

Direktur Kepelatihan BAM Wong Choong Hann sebelumnya menyatakan kegagalan Lee Zii Jia karena selama ini hanya berlatih secara internal.

Baca Juga: Ketum PBSI Sidak ke Pelatnas Cipayung, Janji Siapkan Hal Ini untuk Atlet Bulu Tangkis Indonesia

Sekadar informasi, selama pandemi COVID-19 tim bulu tangkis Negeri Jiran termasuk Lee Zii Jia hanya berlatih di Akademi Badminton Malaysia (ABM).

Namun pendapat berbeda justru terlontar dari mulut pebulu tangkis legendaris Malaysia, Rashid Sidek.

Rashid Sidek justru mengkritik Lee Zii Jia dan tim pelatih tunggal putra yang dipimpin oleh legenda bulu tangkis Indonesia, Hendrawan.

"Bagi saya, yang penting adalah pemain itu sendiri dan persiapan dari pelatih. Tidak ada pepatah 10 bulan tidak ada turnamen atau apapun," kata Sidek.

"Menurut saya, hal itu jangan sampai muncul karena satu-satunya alasan mereka tidak bermain di turnamen internasional dua kali atau bahkan pernah meraih gelar,"

"Level mereka sudah tinggi, mungkin saja dari pelatihan (program) itu ... mungkin cukup.," imbuhnya, dikutip SportFeat.com dari Berita Harian.

Baca Juga: Daftar Pebulu Tangkis Indonesia yang Turun di German Open 2021 - The Minions Comeback, Fitriani Masih Absen

Mantan tunggal putra terbaik Malaysia itu juga membandingkan persiapan atlet Negeri Jiran dengan negara lain.

"Kami pikir intensitas latihannya sudah cukup tetapi negara lain memiliki tingkat intensitas latihan yang lebih tinggi. Lebih keras, lebih solid," ucap Sidek.

"Jadi sekarang, pelatihan mereka mungkin perlu digandakan. Kalau latihannya benar-benar kuat dan kohesif, maka sudah dipersiapkan secara mental dan fisik,"

"Kalau kuat secara fisik pasti akan tangguh secara mental dan otomatis akan melatih mental kita. Jadi mungkin latihannya sudah tidak sesulit itu lagi," tandasnya.

Lebih jauh lagi, Rashid Sidek menilai untuk menjadi pemain kelas dunia yang dibutuhkan adalah persiapan matang.

"Itu tidak ada hubungannya dengan kekuatan mental atau tidak, tetapi persiapan dalam pelatihan itu sendiri dari keterampilan, kebugaran, permainan reli panjang dan pertahanan," ungkap Sidek.

"Jika semua itu bisa dilakukan dengan baik, tidak akan ada masalah mental yang kuat atau tidak karena jika Anda benar-benar siap, Anda bisa bermain reli, Anda bisa bermain menyerang, Anda juga bisa bertahan," tambah Rashid Sidek.