Find Us On Social Media :

Marcus/Kevin Ungkap Penyebab Mereka Selalu Gagal di Kejuaraan Dunia

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pada semifinal All England Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (14/3/2020).

SportFEAT.com - Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengungkap penyebab mereka masih belum juga berhasil meraih gelar juara dunia sejak dipasangkan pada 2015 silam.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi ganda putra andalan Indonesia saat ini.

Pasangan ganda putra nomor satu dunia itu telah memiliki berbagai gelar juara bergengsi, termasuk medali emas Asian Games 2018.

Selain itu, Marcus/Kevin juga telah memenangi 17 dari 19 final turnamen BWF World Tour yang mereka ikuti sepanjang karier.

Artinya, Marcus/Kevin hanya pernah 2 kali menelan kekalahan tiap kali tampil di final seri BWF World Tour.

Baca Juga: Comeback Molor, Marcus/Kevin Kepincut Duo Ganda Putra Pekerja Keras

The Minions juga sudah bertahan di peringkat 1 dunia lebih dari 3 tahun.

Namun demikian, berbagai prestasi gemilang mereka serasa masih ada yang kurang.

Bagai sayur tanpa garam, masih ada yang menilai bahwa Marcus/Kevin belum benar-benar 'hebat' karena sampai saat ini masih belum berhasil jadi juara dunia.

Ya, sejak dipasangkan pada 2015 silam, Marcus/Kevin sebenarnya tampil di ajang Kejuaraan Dunia BWF sebanyak 3 kali.

Akan tetapi, di seluruh kesempatan itu, mereka selalu gagal mencicipi keping medali Kejuaraan Dunia, baik perunggu, perak atau bahkan emas.

Marcus sendiri menilai bahwa penyebab mereka belum berhasil jadi juara dunia kemungkinan besar karena ambisi dan tekanan yang terlampau besar.

Baca Juga: Beda Cara Marcus/Kevin Rayakan Tahun Baru Imlek 2021

"Kita mungkin terlalu kepengen untuk menang," ungkap Marcus dikutip Sportfeat.com dari wawancara virtual bersama BWF.

"Selain itu ada pressure (tekanan) yang terlalu tinggi juga. Banyak yang bilang gelar kami itu belum komplit, yaa semacam itu mungkin jadi penyebab kami jadi belum bisa menang," ungkap Marcus.

"Kami jadi mainnya terlalu buru-buru dan jadi nggak enjoy," tukas ayah dua anak itu menambahkan.

Baca Juga: Lingkaran Setan, Alasan Utama BAM Pecat 5 Pemain Senior di Tengah Perjuangan ke Olimpiade Tokyo 2020

Sementara itu, Kevin merasa usaha mereka di setiap kesempatan di Kejuaraan Dunia selalu maksimal dan tidak setengah-setengah.

Hanya saja, hasilnya memang belum berpihak pada mereka.

"Yaa.. kita selalu berusaha yang terbaik. Apapun hasilnya kita jalani yang terbaik aja. Kami sekarang tidak terlalu berekspektasi tinggi," kata Kevin Sanjaya.

Marcus/Kevin menjalani debutnya di ajang Kejuaraan Dunia pada 2017.

Saat itu mereka harus terhenti di babak perempat final setelah kalah dari Chai Biao/Hong Wei (China) dengan skor ketat 21-11, 19-21, 20-22.

Adapun pada 2018, lagi-lagi The Minions kandas di babak 8 besar. Mereka kalah 19-21, 18-21 dari Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang).

Baca Juga: Si Penyelamat Anthony Ginting Syok Dapat Ratusan Bungkus Indomie dari Bos Indofood

Sedangkan pada edisi 2019, atau edisi terakhir sebelum pandemi Covid-19, Marcus/Kevin langsung tersingkir di babak pertama.

Mereka kalah dari pasangan non-unggulan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan).

Kekalahan mereka saat itu cukup kontroversial, karena laga dipenuhi berbagai intrik dan psy war, mengingat Choi/Seo memiliki ciri khas servis yang lama.

Kendati belum menjadi juara dunia, Marcus/Kevin tetap optimistis mereka bisa mencicipi keping medali emas di ajang tersebut dan membuat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang.

"Masih yakin lah (bisa juara dunia), optimistis. Yang terpenting kami main dan berusaha yang terbaik. Nanti pasti ada rezekinya," ucap Marcus sambil tersenyum.

"Ya dijalani aja. Tidak hanya di Kejuaraan Dunia, di setiap turnamen apapun kami selalu berusaha maksimal, namun memang hasil akhirnya belum berhasil," timpal Kevin.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)