Find Us On Social Media :

Poin-poin Kehebatan Ahsan/Hendra yang Bikin Kagum Ganda Putra Denmark hingga Legenda Bulu Tangkis Dunia

Mohammad Ahsan (kiri), Herry IP (tengah), dan Hendra Setiawan (kiri) tengah merayakan gelar runner up BWF World Tour Finals 2020.

SportFEAT.com -Kehebatan Ahsan/Hendra yang tak lekang waktu membuat ganda putra Denmark hingga legenda bulu tangkis dunia sekaligus komentator BWF Gillian Clark terpukau.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membuat banyak mata kembali terpukau dengan penampilannya yang semakin hari semakin menjadi.

Pasangan ganda putra Indonesia peringkat 2 dunia itu kembali tampil mengesankan dalam rangkaian tur Asia di Thailand pada Januari 2021 lalu.

Ahsan/Hendra pulang membawa gelar runner-up BWF World Tour Finals.

Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Indonesia Terkesan dengan Permainan Leo/Daniel, tapi...

Namun lebih dari itu, perjalanan mereka di 3 turnamen di Bangkok lalu patut mendapat apresiasi tinggi.

Hal pertama adalah usia Ahsan/Hendra yang sudah sama-sama berkepala 3, Ahsan 33 tahun sedangkan Hendra 36 tahun.

Di usia yang tergolong veteran itu, pasangan berjulukan The Daddies itu justru tampil paling konsisten di antara para ganda putra Indonesia yang dikirim di sana meski sudah hampir setahun tidak berkompetisi.

Sementara itu, hal kedua adalah kondisi Ahsan/Hendra yang tidak benar-benar prima.

Ya, di Yonex Thailand Open 2021 lalu, Ahsan sempat mengalami cedera di betis kirinya. Cedera itu menimpanya setelah menghadapi Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan di babak perempat final.

Bukannya tampil menurun, Juara Dunia 2019 justru tampil semakin menggila di 2 turnamen berikutnya.

Baca Juga: Posisinya Berbahaya, Hafiz/Gloria Dapat Misi Khusus dari PBSI

Di Toyota Thailand Open, Ahsan/Hendra sukses mencapai semifinal. Sementara di BWF World Tour Finals mereka melesat ke final setelah merevans kekalahannya atas Choi/Seo.

Meski tak pulang membawa gelar juara, penampilan Ahsan/Hendra layak dipuji. Setiap kekalahan yang meraka alami pun bukan suatu kekalahan telak karena mereka hampir selalu tampil sampai titik darah penghabisan.

Legenda bulu tangkis dunia sekaligus komentator BWF, Gillian Clark memuji konsistensi Ahsan/Hendra dan prestasi mereka yang tak padam meski dimakan usia.

Untuk itulah, BWF memilih Ahsan/Hendra menjadi salah satu ganda putra paling berpengaruh dalam 2 dekade terakhir.

"Mengapa mereka sangat berpengaruh? Karena karier mereka panjang. Ahsan/Hendra sudah memenangi tiga gelar juara dunia dalam periode tujuh tahun," ujar Gillian Clark.

"Khusus Hendra Setiawan, ia sendiri telah meraih empat gelar juara dunia dalam kurun waktu 12 tahun. Mereka membuktikan bahwa usia tidak terlalu berpengaruh dalam olahraga (bulu tangkis) ini," tutur Clark.

Baca Juga: Langsung ke All England Open 2021, Marcus/Kevin Lahap Menu Latihan Khusus dari Herry IP

Selain 3 gelar juara dunia, Ahsan/Hendra juga berhasil meraih medali emas Asian Games 2014.

Adapun Hendra sendiri sudah mendapat 4 gelar juara dunia, di mana 1 gelar diraih bersama Markis Kido pada 2007. Bersama Kido, Hendra juga meraih medali emas Asian Games 2010.

Ganda putra terbaik Denmark, Kim Astrup menjadi salah satu pemain yang mengagumi kehebatan Ahsan/Hendra.

Terutama Hendra Setiawan yang ia nilai memiliki ketenangan dan insting bermain yang mengagumkan di lapangan.

Baca Juga: Rugi Besar, Ganda Putra Senior Malaysia Semprot BWF Gara-gara German Open 2021 Dibatalkan

"Yang paling mengagumkan bagi saya tentang Hendra Setiawan adalah ketenangannya dan cara berpikirnya saat membaca permainan. Dia luar biasa," ujar Kim Astrup.

"Dia tahu arah datangnya kok, bahkan ketika saya belum memukul kok tersebut."

"Penglihatannya luar biasa untuk permainan bulu tangkis. Dia sangat tenang, bahkan dalam pertandingan besar (yang menghadirkan tekanan tinggi)," kata pasangan Anders Skaarup Rasmussen ini.

Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Indonesia Nikah untuk Ketiga Kalimya, Singgung Rencana Bulan Madu

Hendra Setiawan sendiri memang sudah mencicipi manisnya medali emas Olimpiade bersama Markis Kido di Olimpiade Beijing 2008.

Namun bersama Ahsan, mereka belum mencicipi keping medali ajang empat tahunan itu.

Saat ini, Ahsan/Hendra masih mengemban misi besar mereka untuk naik podium di Olimpiade Tokyo 2020.

Ahsan/Hendra sebenarnya pernah tampil di Olimpiade Rio 2016.  namun saat itu mereka justru gagal lolos penyisihan grup.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)