Find Us On Social Media :

Nyaris Dipecat, Pelatih Asal Indonesia Akhirnya Keluarkan Strategi Jitu demi Angkat Tunggal Putra Malaysia

Hendrawan (kiri) dan anak asuhnya Lee Zii Jia (kanan).

SportFEAT.com - Pelatih asal Indonesia, Hendrawan memberikan satu strategi lain demi kembali mengangkat motivasi tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia yang gagal total di turnamen Thailand.

Tunggal putra terbaik Malaysia, Lee Zii Jia gagal memberikan hasil terbaiknya selama mengikuti rangkaian tur Asia di Thailand pada Januari lalu.

Pemain yang digadang-gadang jadi penerus Lee Chong Wei itu sebenarnya berangkat sebagai unggulan ke-8.

Lee Zii Jia juga datang ke 3 turnamen yang dihelat di Bangkok itu dengan modal apik dari pencapaiannya di All England Open 2020 lalu.

Baca Juga: Sebelum ke Tur Eropa, Marcus/Kevin dkk Bakal Segera Divaksin Covid-19

Saat itu pemain 23 tahun itu mampu membuat kejutan dengan memijak semifinal All England Open 2020 sebelum kalah rubber game dari Viktor Axelsen (Denmark).

Namun, dalam rangkaian turnamen Asia kemarin, Lee Zii Jia justru tampil melempem.

Peraih medali emas SEA Games 2019 itu tidak menampakkan kualitasnya sebagai tunggal putra peringkat 9 dunia kala itu.

Sampai pelatih Lee Zii Jia, Hendrawan yang notabene mantan pemain tunggal putra Indonesia itu juga terkena imbasnya. Terutama dari sorotan para mantan pemain dan legenda bulu tangkis Malaysia.

Hendrawan bahkan disarankan segera mundur dan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) diminta mengembalikan kursi pelatih kepada Misbun Sidek yang kini melatih sektor junior.

Lee Zii Jia sendiri sudah mengakui bahwa kekalahan buruknya di Thailand bukan karena faktor pelatih, melainkan ia sendiri yang belum mampu mengendalikan dan mempersiapkan mental ketika poin kritis.

Menelan kekalahan, tampil buruk dan terus ditekan publik Negeri Jiran, akhirnya membuat Hendrawan turun tangan dengan membagikan kisah insipiratifnya untuk Lee.

Baca Juga: Memukau Publik, Marcus/Kevin Disebut Ganda Putra Paling Cepat yang Pernah Ada di Dunia

Hendrawan membagikan pengalamannya ketika melewati masa-masa sulit saat diharapkan banyak publik Tanah Air.

Menurut Hendrawan, sebagaimana dilansir SportFeat.com dari The Star, "Bagian tersulit bagi seorang pebulu tangkis adalah untuk kembali setelah melalui masa sulit."Hendrawan menambahkan, tidak mudah untuk keluar dari lubang yang dalam karena butuh waktu, tapi selalu ada jalan keluarnya."Saya memenangi gelar juara dunia pada 2001 (di Seville, Spanyol) dan tentu saja banyak yang diharapkan dari saya, tetapi saya harus berjuang keras setelah itu," ungkap Hendrawan.

Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Indonesia Terkesan dengan Permainan Leo/Daniel, tapi...

Hendrawan memang sempat mengalami masa sulit ketika ia menjadi pemain yang turut merasakan perubahan format skor BWF yang lebih ringkas (skor 7 x 5 ), yang sangat mempengaruhi ritme bertandingnya."BWF kemudian mengubah format skor dari 15 x 3 menjadi versi lebih pendek dari sistem reli 7 x 5. Saya tidak bisa beradaptasi. Saya terus kalah di babak awal. Banyak orang tidak mengerti apa yang saya alami," kenang Hendrawan"Tapi saya bertahan dan akhirnya, saya kembali ke jalurnya dan memenangkan poin penting bagi Indonesia dalam kemenangan Piala Thomas 2002 kami," ujar dia lagi.

Berkaca dari pengalamannya, Hendrawan yakin keterpurukan Lee Zii Jia baru sebatas awal. Masih panjang jalan yang harus ditempuh anak didiknya itu.

Namun, Hendrawan menyatakan jika Lee Zii Jia masih belum siap kembali terjun ke turnamen, kemungkinan ia tidak akan dikirim ke tur Eroopa, Swiss Open 2021 dan All England Open 2021, Maret mendatang.

"Proses membangun kembali kepercayaan diri setelah jatuh itu butuh waktu. Kami akan terus memantaunya, dan jika dia belum siap, kami tidak akan mengirimkannya ke tur Eropa bulan depan," tukas Hendrawan.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)