SportFEAT.com - Sudah tertimpa musibah dibekap cedera dan absen panjang dari MotoGP, kini Marc Marquez justru dianggap cuma pencitraan gara-gara menolak gaji Honda.
Marc Marquez ingin menolak gajinya dari Honda di MotoGP 2020 lalu.
Pembalap Repsol Honda berusia 27 tahun itu menolak digaji akibat kondisinya yang tak prima sepanjang musim lalu.
Di MotoGP 2020, Marc Marquez cuma tampil sekali di seri perdana di Jerez, yang berakhir dengan kecelakaan hingga membuatnya cedera berkepanjangan.
Marc Marquez sama sekali tak mampu melanjutkan sisa balapan hingga akhir musim alias sudah absen total.
Baca Juga: Bukan Marc Marquez, Murid Valentino Rossi Bocorkan Rival Terberat di MotoGP 2021
Merasa tidak bekerja selama satu tahun membuat juara dunia 6 kali itu tak enak hati kepada Honda.
Ia pun seakan enggan dicap makan gaji buta, karena sama sekali tak berkontribusi untuk tim hingga ingin mengembalikan gajinya ke Honda di musim lalu.
Pihak Honda sendiri menghargai upaya Marquez yang ingin mengembalikan gajinya. Namun niat The Baby Alien itu pun juga ditolak oleh tim pabrikan Jepang tersebut.
Honda mengklaim, jika ada pembalap yang harus digaji setiap harinya, maka jawabannya adalah Marc Marquez yang pantas mendapatkannya.
Kabar ini pun terdengar ke telinga pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
Pengamat kondang asal Italia itu turut mengomentari niatan Marquez yang ingin mengembalikan gajinya.
Akan tetapi, bukan pujian yang terlontar dari mulut Pernat.
Di mata Pernat, upaya Marquez itu cuma sejenis pencitraan dan berusaha menjaga hubungan baik dengan Honda setelah apa yang mereka alami di musim 2020.
Baca Juga: Ambisi Fabio Quartararo Hanya Bisa Terwujud Jika Marc Marquez Sembuh dan Tampil di MotoGP 2021
"Ini adalah salah satu sikap politis paling klasik, saya pun akan melakukannya juga (jika di posisi Marquez)," ujar Carlo Pernat dilansir Sportfeat.com dari GPOne.
"Honda sudah membayarkan gajinya untuk beberapa kali dan Marc cuma memberi isyarat bagus, kesan yang baik terhadap opini publik dan untuk pihak Honda sendiri," tukasnya.
"Ini seperti menjadi bukti bahwa Honda adalah perusahaan besar yang tetap membayar pembalapnya meskipun ia tidak pernah balapan, sekaligus menghargai Marc atas semua yang dimenangkan (di tahun-tahun sebelumnya)," imbuh dia.
Baca Juga: Graziano Rossi: Tidak Benar Jika Menyebut Valentino Rossi Gila Ambisi
Pernat malah menyoroti sikap Marc Marquez ini adalah bagian dari rasa bersalahnya akibat sesuatu yang mungkin masih ia sembunyikan.
Sebelumnya, Pernat berspekulasi, bahwa cedera berkepanjangan Marquez bisa jadi bukan karena insiden cerita membuka jendela seperti yang dikabarkan selama ini.
Lebih dari itu, Pernat menyangka bahwa mungkin Marquez sempat kembali menunggangi motor tanpa sepengetahuan Honda setelah operasi pertama.
"Tentunya Marc memiliki sesuatu yang disembunyikan," ujar Pernat.
"Dia juga harus disalahkan, dan dia sendiri sudah sangat memahaminya. Bagaimanapun saya ingin dia bisa kembali pulih secepat mungkin," kata Pernat lagi.
Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Marc Marquez Justru Dicurigai Honda
Setelah mengalami kedelakaan di Jerez, dan patah lengan kanan, Marc Marquez sempat langsung comeback balapan di pekan berikutnya hanya 4 hari setelah operasi pertama.
Tetapi akhirnya saat itu Marquez menyerah dan tak bisa lanjut balapan di kualifikasi.
Pada Agustus 2020, pelat logam Marc Marquez rusak akibat ia membuka jendela bergaya Prancis di rumahnya dan harus kembali dioperasi untuk kedua kalinya.
Sayangnya, sejak operasi kedua itu, lengan Marquez justru mengalami infeksi.
Cederanya tak kunjung sembuh hingga akhirnya membuat dia kembali naik meja operasi untuk ketiga kalinya pada Desember 2020 dan akan kembali absen di awal musim MotoGP 2021.