Setelah sekian lama bungkam, kini Greysia mengungkap penyebab ia kesulitan dalam melakukan servis.
Ternyata, pemain yang juga mengantarkan Indonesia meraih runner-up Piala Uber 2008 itu pernah mengalami cedera bahu pada 10 tahun silam.
"Bahu saya patah pada 2011 silam," ujar Greysia Polii kepada BWF Badminton.
"Sejak saat itu, saya tidak pernah bisa mendapatkan servis backhand yang bagus," ucap eks partner Nitya Krishinda Maheswari itu.
Pada dasarnya, servis menjadi modal utama dalam permainan sektor ganda. Terutama servis pendek ataupun flick serve yang didapat dari cara backhand.
Namun, dengen keterbatasan Greysia melakukan itu, ia sempat frustrasi bertahun-tahun.
Greysia juga merasa konyol sendiri, karena ia sadar, sebagai pemain bulu tangkis, kelemahannya malah datang dari segi servis.
Baca Juga: BWF Tunda Malaysia Open 2021, Sekjen BAM Bicara Persiapan Olimpiade Tokyo 2020
"Saya sangat frustrasi dengan kelemahan saya di servis ini," ungkap Greysia.
"Sebelumnya, saya sudah sering berusaha, tapi masih belum bisa dan selalu gugup (saat servis backhand), saya tidak tahu kenapa," imbuhnya.
Meski begitu Greysia tak menyerah. Kendati berulang kali jadi incaran lawan tiap kali dapat kesempatan servis, ia bertekad terus memperbaikinya.
Sejak tahun lalu, Greysia mulai perlahan mengubah cara servisnya, dari backhand ke forehand.