SportFEAT.COM - Juara dunia kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov mengungkap sejumlah fakta menarik terkait kemenangan atas Justin Gaethje.
Khabib Nurmagomedov diketahui berhasil meraih kemenangan atas Justin Gaethje dalam UFC 257 pada Oktober tahun lalu.
Saat itu, petarung berjuluk The Eagle tersebut berhasil mengalahkan Gaethje lewat submission di ronde kedua.
Baca Juga: Colek Pentolan UFC, Khabib Nurmagomedov Minta Tanding di Markas Barcelona?
Hasil itu membuat Khabib Nurmagomedov berhasil mempertahankan sabuk juara dunia kelas ringan UFC.
Empat bulan pasca kemenangan atas Gaethje, petarung kelahiran Dagestan itu mengungkap sejumlah fakta menarik.
Khabib mengakui sebelum duel melawan petarung Amerika Serikat itu, dirinya sempat mengalami beberapa insiden.
Diawali dengan pembengkakan pada tubuhnya alias gondong, kemudian demam yang berlangsung berhari-hari.
Peristiwa itu terjadi sehari sebelum keberangkatan ke Abu Dhabi-lokasi duel melawan Justin Gaethje.
"Saya mulai merasa lebih buruk ketika di pesawat dan ketika kami tiba, saya demam tinggi," kata Khabib, dikutip SportFeat.com dari MMA Junkie.
“Keadaannya menjadi sangat buruk dan setelah beberapa saat, saya dibawa ke rumah sakit,"
"Saya menjalani perawatan intensif selama lima hari. Itu sangat buruk," tuturnya melanjutkan.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Bocorkan Indikasi Comeback, Begini Ciri Calon Lawannya
Karena insiden menyakitkan tersebut, petarung asal Rusia itu belum bisa memulai kamp pelatihannya sampai tanggal 24 September 2020.
Tak berhenti disitu, Khabib Nurmagomedov juga menceritakan bahwa dirinya sempat mengalami patah tulang jempol kaki.
Ia mendapatkan cedera tersebut pada 7 Oktober atau dua pekan jelang pertandingan melawan Justin Gaethje.
"Tetapi, setelah 10 hari, jempol kaki saya patah. Jempol saya patah pada 7 Oktober," ungkap Khabib.
Akibat cedera itu, Khabib bahkan sempat menyatakan ingin membatalkan pertarungan namun akhirnya memutuskan untuk tetap berlaga.
"Saya mengalami begitu banyak yang harus dihadapi dalam pertarungan ini, penyakit dan patah jempol," ucap pria 33 tahun tersebut.
“Pada akhirnya, kami memutuskan untuk terus bertarung.”
Meski mengalami cobaan yang bertubi-tubi sebelum duel melawan Justin Gaethje, Khabib nyatanya berhasil menumbangkan The Highlight.
Baca Juga: Terus Dibujuk Dana White agar Batal Pensiun hingga Jadi Meme, Begini Respon Khabib Nurmagomedov
Pemilik Eagle Fighting Championship (EFC) itu pun mengungkapkan rahasia di balik kemenangan atas Gaethje.
Menurut Khabib, dirinya bisa memenangi pertarungan melawan Gaethje berkat mental yang kuat.
Khabib melihat saat itu Gaethje telah melemah secara mental yang menurutnya hal tersebut adalah keuntungan tersendiri baginya.
"Anda mungkin tidak melihat ini, tetapi saya merasakannya. Dia (Justin Gaethje) menyerah," kenang Khabib.
“Maksud saya, hasratnya untuk bertarung telah hilang. Dia menyerah secara mental.
"Saya tidak berpikir bahwa saya memenangi pertarungan ini secara fisik, melainkan secara mental," pungkasnya.
Duel melawan Justin Gaethje juga diketahui merupakan pertandingan terakhir Khabib Nurmagomedov di pentas UFC.
Sebab setelah duel berakhir, Khabib mengumumkan bahwa dirinya pensiun.
Alasannya adalah Khabib telah berjanji kepada sang ibunda, Patima untuk tidak berduel kembali.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Legenda UFC Enggan Ladeni Tantangan Kamaru Usman, Upah Kecil?
Meski demikian, Presiden UFC Dana White belum mencabut status juara dunia kelas ringan Khabib Nurmagomedov.
Pasalnya, pria berkepala plontos itu masih meyakini bahwa Khabib Nurmagomedov akan comeback demi mewujudkan impian ayahnya, Abdulmanap.
Sebelum meninggal dunia, Abdulmanap pernah mengatakan bahwa dirinya ingin melihat Khabib memenangi pertandingan ke-30 nya.
Sebelum memutuskan gantung sarung tangan MMA Khabib memiliki rekor 29 kemenangan beruntun.