SportFEAT.COM - Mantan pemain Inter Milan Antonio Cassano, mengkritik transfer Juventus yang melibatkan Cristiano Ronaldo.
Juventus diketahui mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real di awal musim kompetisi 2018.
Pemain berjuluk CR7 itu direkrut dari raksasa Liga Spanyol dengan mahar mencapai 80 juta euro atau sekitar Rp 1 triliun.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo, Si Robot Sepak Bola Milik Juventus yang Tak Bosan Bikin Rekor Langka
Di musim perdananya mentas di Negeri Pizza, Cristiano Ronaldo langsung mempersembahkan gelar Liga Italia.
Ronaldo kembali berhasil menyumbangkan trofi Liga Italia dan Piala Super Italia semusim berikutnya.
Pada kompetisi Liga Italia 2020-2021, kapten timnas Portugal itu membawa Juventus bertengger di posisi ketiga klasemen sementara.
Akan tetapi, Ronaldo berada di puncak daftar pencetak gol terbanyak dengan raihan 20 gol sejauh ini.
Dengan rentetan gelar yang telah disumbangkan Ronaldo, Juventus tentu tak salah langkah merekrutnya.
Namun penilaian berbeda justru terlontar dari Antonio Cassano.
Eks pemain Inter Milan dan Real Madrid justru mengkritik Juventus karena telah mendatangkan Ronaldo.
Baca Juga: Legenda Liverpool Bongkar Kelemahan yang Bikin Man United Selalu Meratapi Nasib di Akhir Musim
Menurut Cassano, Si Nyonya Tua telah rugi besar karena setelah mendatangkan Ronaldo belum bisa meraih gelar Liga Champions.
"Juventus mendatangkan dia (Ronaldo) untuk memenangkan Liga Champions, namun mereka justru menjadi lebih buruk ketimbang sebelumnya," kata Cassano, dikutip dari Corriere dello Sport.
“Mereka sudah tentu menjuarai Scudetto tanpa dia. (Bersama Ronaldo) ini justru menjadi proyek yang salah," lanjutnya.
Lebih lanjut, bekas penggawa timnas Italia itu memang mengakui kualitas Ronaldo sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Akan tetapi, hal tersebut tak cukup apabila pemain berusia 36 tahun itu belum mampu mengangkat trofi Si Kuping Besar untuk Juventus.
“Dia tetap akan mencetak gol karena dia tahu cara melakukannya. Dia akan tetap bergerak dari kiri, mengontrol bola dengan kaki kanannya dan menembaknya. Sundulannya juga unik," ucapnya.
“Namun Pirlo ingin membangun serangan, menekan lawan dan bermain di antarlini, dan itu berarti Cristiano takkan banyak berpartisipasi.
“Saya pikir itu akan berakhir buruk kecuali mereka mampu menjuarai Liga Champions," tuturnya memungkasi.
Di sisi lain, langkah Juventus untuk melangkah ke babak delapan besar Liga Champions musim ini cukup berat.
Pasalnya, tim asuhan Andrea Pirlo itu tertinggal agregat 1-2 dari raksasa Portugal, Porto di leg pertama.
Akan tetapi, bermain di kandang sendiri di Allianz Stadium di leg kedua nanti, bisa menjadi motivasi tambahan bagi Cristiano Ronaldo dan kolega.