Find Us On Social Media :

Fakta Menarik All England Open - Ganda Campuran Indonesia Putuskan Rantai Dominasi China dalam 15 Tahun Terakhir

Momen saat Praveen/Melati merayakan kemenangan di final All England Open 2020.

SportFEAT.com - Fakta menarik All England Open, Indonesia jadi negara pemutus dominasi China di sektor ganda campuran. Indonesia juga termasuk dalam 3 negara yang menguasai sektor tersebut dalam 15 tahun terakhir.

Seiring menjelang bergulirnya All England Open 2021, beberapa fakta menarik turnamen tertua di dunia itu layak untuk disingkap.

Salah satunya yang sayang untuk dilewatkan adalah fakta menarik tentang kesuksesan ganda campuran Indonesia di ajang All England Open.

Untuk diketahui, Indonesia masuk dalam daftar 3 negara yang mampu menguasai ganda campuran di ajang All England Open, khususnya dalam 15 tahun terakhir.

Baca Juga: All England Open 2021 - Anthony Ginting Dihantui Keangkeran Birmingham Arena

Bahkan, Indonesia berhasil jadi pemutus rantai dominasi ganda campuran China.

Sejak All England Open edisi 2006, China begitu kuat dalam menguasai sektor ganda campuran.

Dimulai dari legenda ganda campuran China, Gao Ling, yang berhasil meraih hat-trick pada 2006 (bersama Zhang Jun) dan 2007-2008 (bersama Zheng Bo).

Tiga tahun berikutnya, China masih terus mendominasi ganda campuran di ajang All England.

Negeri Tirai Bambu meraih gelar All England di sektor ganda campuran melalui pasangan He Han Bin/Yu Yang (2009), Zhang Nan/Zhao Yun Lei (2010) dan Xu Chen/Ma Jin (2011).

Kekuatan tim bulu tangkis China pada tahun-tahun tersebut memang begitu digdaya.

Baca Juga: Live TVRI! Jadwal Siaran Langsung All England Open 2021 - 7 Wakil Indonesia Siap Tempur!

Namun, akhirnya dominasi China itu mampu diputus Indonesia ketika pasangan andalan Tanah Air saat itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menghapus dahaga gelar juara All England.

Tontowi/Liliyana tak hanya mengemas 1 gelar, tetapi mereka sukses meraih hat-trick alias 3 gelar juara beruntun dari tahun 2012 hingga 2014. Semuanya diraih dalam kemenangan straight game alias 2 gim langsung.

Pada 2012, Tontowi/Liliyana berhasil menjadi jawara usai menaklukkan Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dengan skor 21-17, 21-19.

Baca Juga: All England Open 2021 - Lee Chong Wei 2.0 Bikin Kento Momota Angkat Koper

Adapun pada 2 edisi berikutnya, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 tersebut mampu menumbangkan andalan China saat itu, Zhang Nan/Zhao Yun Lei.

Uniknya, pada edisi 2013 dan 2014 tersebut, Tontowi/Liliyana sama-sama mengalahkan Zhang/Zhao di final dengan skor yang sama persis, 21-13, 21-17.

Pada 2015, China kembali merebut gelar melalui Zhang/Zhao.

Namun, setahun kemudian, Indonesia kembali menorehkan sejarah dengan capaian gelar juara yang diraih dari pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto.

Praveen/Debby pun kala itu menang usai menaklukan andalan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dengan skor 21-12, 21-17.

Adapun dalam 5 edisi All England terakhir, setidaknya cuma 3 negara yang silih berganti memenangi sektor ganda campuran.

Jepang masuk dalam daftar negara yang mampu meraih gelar juara lewat Yuta Watanabe/Arisa Higashino pada 2018.

China, kembali meraih kemenangan pada 2017 (Lu Kai/Huang Ya Qiong) dan 2019 (Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong).

Adapun pada edisi terakhir atau 2020, Indonesia kembali sukses menguasai ganda campuran lewat kemenangan fantastis Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Baca Juga: All England Open 2021 – Perang Saudara Marcus/Kevin Lawan Ahsan/Hendra Rebutkan Gelar Ketiga

Praveen/Melati merebut gelar juara ganda campuran All England Open 2020 usai menumbangkan unggulan ketiga asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanchai dengan skor rubber game, 21-15, 17-21, 21-8.

Kini Indonesia kembali berpeluang menguasai ganda campuran lewat pasangan yang sama, Praveen/Melati yang tahun ini akan berstatus unggulan pertama.

Sebagai juara bertahan, Praveen sendiri mengakui ada keinginan untuk pertahankan gelar.

Baca Juga: Tunggal Putri Indonesia Rapuh Akibat 3 'Penyakit Kronis' Ini

"Masalah komunikasi udah nggak gimana-gimana, hanya saja sekarang sudah cukup bagus," kata pemain kelahiran Bontang itu.

"Memang kami sudah siap tampil untuk dapat gelar di All England, target juara yah. Tapi jangan lupa di setiap pertandingan kami harus enjoy dan memberi yang terbaik," kata Praveen lagi.

Meski edisi kali ini minus para pemain China serta andalan Thailand seperti Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Terattanahcai, tetap ada beberapa lawan dalam bagan drawing yang patut diwaspadai Praveen/Melati.

Diantaranya ialah Niclas Nohr/Amalie Magelund (Denmark), Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa (India), Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) serta Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis).

All England Open 2021 akan bergulir mulai besok, Rabu (17/3/2021) mempertandingkan babak 32 besar dimulai pukul 17.00 WIB.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)