"Pertama, keputusan itu telat. Seharusnya, BWF koordinasi penuh dengan NHS soal kebijakan, jadi semuanya diberitahu sejak awal," ucap Joko dilansir SportFEAT.com dari Warta Kota.
“Ini kurang antisipasi. Padahal, beberapa pemain sudah bertanding.”
“Kedua, service judge di pertandingan Hendra-Ahsan melawan tuan rumah Inggris, justru berasal dari tuan rumah. Ini tidak boleh."
"Ketiga adalah fakta mengapa ada pemain yang satu penerbangan dengan tim Indonesia masih diizinkan bermain. Tiga hal itu perlu transparansi," tambah Joko.
Baca Juga: Terungkap, Begini Nasib Pemain Tunggal Putri Turki yang Satu Pesawat dengan Tim Indonesia
Joko juga memberikan beberapa masukan tentang langkah yang harus dilakukan oleh PBSI terkait skuad Indonesia yang dipaksa mundur dari All England Open 2021.
"Protes dan langkah tegas boleh, apalagi prosesnya lewat aturan-aturan yang tepat bagaimana antar lembaga sesuai dengan tupoksi masing-masing bisa meminta kejelasan soal ini.”