Find Us On Social Media :

Dosa Besar BWF Terkesan Cuci Tangan dan Berlindung di Bawah Aturan NHS Inggris usai Paksa Indonesia Mundur dari All England Open 2021

Kekecewaan Marcus Fernaldi Gideon usai tim Indonesia dipaksa mundur dari All England Open 2021.

Bahkan, 3 wakil Indonesia pun sudah melakoni babak pertama mereka dan ketiganya memetik kemenangan.

Meski terbukti tidak ada pemain yang positif, faktanya tim Indonesia harus tetap patuh mengikuti protokol kesehatan di Inggris.

Sebab ternyata, kebijakan dari NHS adalah siapapun yang berada satu pesawat dengan seseorang yang positif Covid-19, diharuskan menjalani karantina 10 hari.

Baca Juga: Pemilik Smash 100 Watt Murka! Wacana Boikot All England Open 2021 Mencuat

Namun, masalah utamanya adalah, BWF terkesan cuci tangan dan cuma bisa pasrah atas insiden ini.

BWF dan Badminton England selaku pihak penyelenggara tak memiliki koordinasi yang baik tentang informasi kebijakan tersebut.

Bahkan, mirisnya tak ada kata maaf dari BWF dan Badminton England atas kejadian yang menimpa tim Indonesia dan ketidakbecusan mereka menggelar turnamen, yang tentu bisa sangat membahayakan kesehatan para peserta lain.

Baca Juga: Praveen Jordan Ungkap 5 Ketidakadilan yang Dialami Tim Bulu Tangkis Indonesia di All England Open 2021

Akibat hal ini, Dubes RI di Inggris, Desra Percaya amat marah.

Setelah mengadakan pertemuan dengan pihak terkait termasuk Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen, Ketua Badminton England Adrian Christy, Desra Percaya bahkan menyatakan bahwa pertemuan secara virtual itu tak berjalan diplomatis, saking kesalnya.

"Semua upaya sudah saya laporkan ke Ibu Menlu Retno Marsudi. Ibu menteri pun sudah menyampaikan ke Menlu Inggris. Kemarin saya sudah marathon komunikasi kepada semua pihak," ucap Desra Percaya mengawali, saat konferensi pers, Jumat (19/3/2021) malam.

"Kepada BWF, saya sampaikan, bahwa anda (BWF) tidak siap melaksanakan All England 2021 dalam kondisi pandemi," tutur Desra.