Meski telah berada di Malaysia lebih dari satu dekade, pahlawan Indonesia di Piala Thomas 2002 itu mengaku masih kesulitan.
"Saya baru merasakan sulitnya menjadi pelatih kepala. Benar, saya telah berada di Malaysia selama 10 tahun tetapi sebagai pelatih kepala, saya juga harus belajar," ungkap Hendrawan.
"Saya pikir itu sangat sulit. Sejak saya datang ke Malaysia 10 tahun lalu, saya tidak pernah mencari pekerjaan. Posting ini karena dipaksa oleh BAM,"
"Karena dalam kontrak sudah disebutkan bahwa saya siap ditempatkan dimana saja," tutur pria 49 tahun itu menambahkan.
"Jadi saya selalu berasumsi bahwa saya tidak keberatan melepaskan postingan ini karena saya merasa telah mencoba yang terbaik," pungkasnya.
Meski begitu, keputusan Hendrawan melanjutkan kiprah sebagai pelatih Lee Zii Jia akhirnya berakhir manis.
Di luar dugaan, pemain berusia 22 tahun itu tampil trengginas di All England Open 2021.
Selain mengalahkan juara bertahan sekaligus unggulan kedua Viktor Axelsen di final, Lee Zii Jia sempat membuat kejutan lain.
Tak lain tak bukan adalah kemenangannya atas pemain nomor satu dunia Kento Momota di babak perempat final.