Find Us On Social Media :

Akibat Gelar All England Open 2021, Lee Zii Jia Waspadai Efek Samping Sindrom Juara

Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, melakukan selebrasi usai memenangi pertandingan melawan Viktor Axelsen (Denmark) pada babak final All England Open 2021 di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Minggu (21/3/2021).

Bahkan ia sampai 'bingung' harus menolaknya, sebab ada begitu banyak undangan interview yang terus berdatangan.

Terlebih atensi publik Malaysia sangat sangat besar dengan kemenangan Lee Zii Jia.

"Sejak saya menang All England, banyak yang mau interview saya dan semua undangan wawancara itu terus berdatangan setiap hari," kata Lee Zii Jia dikutip SportFEAT dari The Star.

Baca Juga: 2 Alasan Ini Jadi Tolok Ukur PBSI Degradasi Pemain Pelatnas Tahun Ini

"Tentu tidak mungkin bagi saya untuk menerima dan menghadiri semua itu," keluhnya.

Lee Zii Jia menghargai kebahagian publik Malaysia akan prestasinya.

Tetapi, pemain kelahiran Kedah itu tak mau menjadi lupa daratan gara-gara gelar juara All England 2021 yang ia raih.

Baca Juga: Ditendang dari Pelatnas, Mantan Pasangan Kevin Sanjaya Merasa Diperlakukan Tak Manusiawi oleh PBSI

Lee Zii Jia juga mewaspadai musuh paling menakutkan bagi seorang atlet ketika baru saja menang, yakni diselimuti sindrom juara.

Sindrom setelah juara, menurut Lee, bisa berbahaya karena dapat membuat atlet terlena dengan atmosfer kemenangan terlalu lama dan imbasnya justru membuat prestasinya merosot tajam.

"Saya mengapresiasi semua orang yang bahagia dan ingin merayakan kemenangan ini, tapi saya harus perjelas bahwa saya tetaplah atlet biasa," ungkap Lee.