Find Us On Social Media :

Kento Momota Merasa Berdosa Besar Jadi Tunggal Putra Nomor Satu Dunia

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dan Kento Momota saling berpelukan seusai menjalani laga final BWF World Tour Finals 2019 di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, Minggu (15/12/2019).

SportFEAT.com - Tunggal putra Jepang, Kento Momota merasa berdosa besar karena menjadi pemain nomor satu dunia.

Kento Momota dikenal menjadi salah satu tunggal putra yang paling kuat di era bulu tangkis modern.

Gaya bermain Kento Momota yang memiliki tipe reli menyerang disertai pertahanan rapat sering membuat lawan sulit menaklukkannya.

Berbagai rentetan gelar juara baik World Tour hingga World Tour Finals serta Juara Dunia sudah dia kantongi.

Baca Juga: Rionny Mainaky Rasakan Kekejaman Netizen saat Bawa Bulu Tangkis Jepang Berjaya

Masih ditambah gelar Juara Asia yang semakin membuktikkan dia memang layak berada di peringkat satu dunia.

Status sebagai tunggal putra nomor satu dunia sudah disandang pemain kidal 25 tahun itu sejak 2018 lalu.

Artinya, Momota telah mempertahankan takhta raja bulu tangkis dunia selama kurang lebih 3 tahun.

Namun menjadi seorang pemain tunggal putra nomor wahid tak melulu menghadirkan kebahagiaan bagi Momota.

Baru-baru ini ia justru merasa berdosa besar karena status tersebut.

Hal itu dirasakan Momota ketika ia takluk 2 gim langsung dan tampil buruk pada All England Open 2021 lalu, saat berhadapan dengan Lee Zii Jia (Malaysia).

Baca Juga: Begini Tabiat Valentino Rossi Setelah Lakoni 2 Balapan MotoGP 2021 Hancur-hancuran

"Sampai saat ini, saya masih merasa bersalah (akibat kekalahan itu) karena saya menduduki peringkat nomor 1 dunia," ungkap Momota dikutip Sportfeat dari Aiyuke.

Rasa bersalah Momota memang cukup bisa dimaklumi.

Bagaimana tidak, All England Open 2021 adalah turnamen comeback Momota usai absen pasca-kecelakaan sebelum pandemi Covid-19 menyerang.

Baca Juga: Eng Hian Bongkar Masalah yang Bikin Atlet Ganda Putri Susah untuk Main Rangkap

Penampilan Momota menjadi salah satu yang ditunggu di turnamen prestisius itu.

Rasa bersalah Momota semakin menjadi tatkala tim Jepang berhasil menggondol 4 gelar juara dari 4 sektor di final All England Open 2021.

Hanya tunggal putra yang luput dari terkaman Negeri Matahari Terbit, yang mana andai Momota tak kalah dari Lee Zii Jia, bisa saja Jepang menyapu bersih 5 gelar juara.

Berkaca dari kekalahan itu, Momota kini bertekad untuk membayar kesalahannya.

"Saya menyadari bahwa saya harus berlatih lebih giat. Kekalahan itu memberi saya motivasi. Setelah penggemar mengetahui saya kalah, saya membaca banyak komentar 'Ada apa dengan Momota?" kata Momota.

"Sejujurnya saya senang penggemar berpikir begitu."

"(Jadi) Saya ingin mengubah kegagalan ini menjadi kemajuan, dan menjadi seorang pemain nomor 1 dunia yang lebih kuat dalam segala aspek," tegas Momota.

"Silakan tunggu dan lihat, saya akan mengembalikan martabat saya sebagai raja bulu tangkis," tukasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)