Find Us On Social Media :

Pebulu Tangkis Indonesia Dapat Alternatif Baru usai Malaysia Open 2021 Ditunda

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo seusai memenangi laga atas Di Zi Jian/Wang Chang (China) pada babak pertama French Open 2019, di Paris Coubertin Stadium, Rabu (23/10/2019).

SportFEAT.com - Pebulu tangkis pelatnas Indonesia akan disiapkan mengikuti turnamen simulasi Olimpiade Tokyo 2020 setelah Malaysia Open 2021 ditunda.

Penundaan Malaysia Open 2021 merembet ke berbagai rencana B dari beberapa negara, termasuk Indonesia.

Kabar Malaysia Open 2021 ditunda sebenarnya cukup mengejutkan.

Sebab baru beberapa hari yang lalu, yakni Selasa (4/5/2021), BWF merilis hasil drawing Malaysia Open 2021.

Namun adanya peningkatan kasus Covid-19 di Malaysia yang semakin masif membuat BWF dan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) akhirnya sepakat menunda turnamen World Tour Super 750 itu.

Baca Juga: Malaysia Open 2021 Ditunda, Hafiz/Gloria Makin di Ujung Tanduk

"BAM dan BWF menyetujui untuk menunda Malaysia Terbuka 2021. Semua upaya dilakukan oleh penyelenggara dan BWF untuk menyediakan lingkungan turnamen yang aman bagi semua peserta, tetapi lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini tidak memberikan pilihan selain menunda turnamen," kata BWF dalam pernyataan resminya.

"BWF dapat mengonfirmasi bahwa turnamen yang dijadwalkan ulang tidak akan lagi berlangsung di periode kualifikasi Olimpiade. Tanggal turnamen baru akan dikonfirmasi di kemudian hari."

Akibat Malaysia Open 2021 ditunda lagi, beberapa pemain berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja misalnya, mereka semakin di ujung tanduk karena baru saja terkempar dari 8 besar dan terancam gagal lolos Olimpiade Tokyo 2020.

Selain itu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pun jadi tidak bisa merasakan atmosfer pertandingan lagi.

Padahal Marcus/Kevin tahun ini baru turun satu kali melahap turnamen internasional, yakni di All England Open 2021

Baca Juga: 2 Pemain India Kubur Impian ke Olimpiade Tokyo 2020 Gegara Malaysia Open 2021

Itu pun hanya sempat mencicipi babak pertama karena tim Indonesia saat itu dipaska mundur dari All England Open 2021.

"Saya pastinya menyayangkan," ungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky dikutip dari Badminton Indonesia.

"Bukan hanya karena Hafiz/Gloria, sekarang semua pemain Indonesia hanya memiliki satu turnamen (Singapura Open 2021, 1-6 Juni) untuk mengejar poin ke Olimpiade."

Baca Juga: Rivalitas Makin Kental, Kento Momota Sebut Anthony Ginting Pemain dengan Serangan Terbaik di Dunia

"Tetapi secara garis besar tim Indonesia tidak punya turnamen pemanasan yang cukup jelang ke Olimpiade Tokyo. Juga untuk mempelajari kekuatan lawan," ungkapnya.Tapi Rionny memahami situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Malaysia saat ini. Menurut Rionny, keselamatan dan kesehatan pemain adalah yang paling utama."Keinginan kami untuk main di sana sebenarnya sangat besar. Tetapi kesehatan bagi pemain memang tetap yang paling utama," kata Rionny.

Kini PBSI tengah mempersiapkan alternatif lain demi membuat persiapan para pemain pelatnas terus mengalir menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Rionny sudah merencanakan pertandingan simulasi sebagai ajang pemanasan menuju pesta akbar olahraga empat tahunan tersebut."Saya berharap Hafiz/Gloria bisa berjuang maksimal, mati-matian di Singapura nanti. Karena hanya di sana kesempatannya. Semoga turnamennya bisa dilaksanakan dan mereka bisa lolos ke Olimpiade," ujar Rionny."Tadi saya sampaikan, dengan tersisa satu turnamen sebelum Olimpiade, maka sebenarnya tidak cukup untuk turnamen pemanasan."

"Maka dari itu saya akan mengadakan pertandingan simulasi setiap sektor sebagai ajang uji coba. Termasuk nanti rencananya tim Olimpiade akan menjalani karantina di pelatnas dengan latihan yang terpisah," tutupnya.