SportFEAT.com – KOI ingin mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 saat berada di Olimpiade Tokyo 2020.
Pandemi Covid-19 tengah merajalela di Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 sendiri rencananya digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tak cuma memberikan misi mendulang medali emas bagi para atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Demi Olimpiade Tokyo 2020, BAM Sampai Rela Jemput Tiga Pemain Profesional
KOI sendiri juga menjalankan misi khusus untuk mempromosikan Indonesia sebagai calon tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang.
Oleh sebab itu, KOI ngebet Olimpiade Tokyo 2020 tetap digelar sesuai jadwal meskipun pandemi Covid-19 masih melanda Negeri Sakura.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari.
“Pasti kami ingin (Olimpiade) tetap digelar apalagi kami mau menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” ujar Raja Sapta Oktohari dilansir SportFEAT.com dari Antara.
“Kalau sampai ada pembatalan tentu konsekuensi dan kerugiannya akan berat sekali bagi Jepang.”
Sebelumnya, Olimpiade Tokyo 2020 berada diambang pembatalan usai 200.000 warga Jepang menandatangani petisi menentang digelarnya turnamen multicabang terbesar di dunia itu.
Petisi itu ditujukan pada Thomas Bach, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan panitia lainnya agar tidak menyelenggarakan Olimpiade demi melindungi kehidupan orang-orang di tengah krisis kesehatan global.
Namun Komite Olimpiade Internasional (IOC), panitia pelaksana Tokyo 2020 dan Suga telah menegaskan Olimpiade akan berlanjut dengan cara yang aman dan terjamin.
Baca Juga: Viktor Axelsen Kelar Jalani Karantina, Anthony Ginting Dapat 'Ancaman' di Olimpiade Tokyo 2020
Panitia pelaksana bahkan telah menerbitkan panduan protokol kesehatan selama Olimpiade, seperti kewajiban tes Covid-19.
Oleh sebab itu Raja Sapta Oktohari menyatakan sebelum ada pernyataan resmi penundaan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), skuad Indonesia tetap bersiap untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Lebih lanjut, Raja Sapta Oktohari menyatakan tidak keberatan dengan larangan kehadiran penonton.
Okto percaya dengan panduan protokol kesehatan yang dipersiapkan panitia demi pelaksanaan Olimpiade yang aman dan terjamin.
“Penonton itu masalah satu hal. Yang terpenting adalah pertandingannya itu sendiri karena itulah yang membuatnya menjadi ajang Olimpiade,” pungkas Okto.