Find Us On Social Media :

Anthony Ginting Disebut Berpotensi Warisi Tunggal Putra Fantastic Four

Kolase foto Anthony Sinisuka Ginting (kiri) dan Lee Zii Jia.

SportFEAT.com - Media Malaysia menyebut Anthony Sinisuka Ginting berpotensi warisi generasi tunggal putra fantastic four seiring dengan format skor BWF yang bertahan dengan format 3x21.

BWF resmi menolah format skor baru 5x11 yang diajukan oleh Badminton Indonesia, Badminton Maladewa dan dukungan Badminton Korea.

Dalam rapat tahunan akhir pekan lalu, BWF melakukan voting terhadap seluruh pengurus mereka dan hasilnya tak memenuhi 2 per 3 suara yang setuju format skor baru diterapkan.

Alhasil, format skor bulu tangkis masih akan tetap menggunakan format skor 3x21.

Baca Juga: Juara Spain Masters 2021, Rinov Merasa Beruntung Punya Pasangan Seperti Pitha Haningtyas Mentari

Pro kontra masih sedikit terjadi di jagad dunia maya, terutama di jejaring sosial media yang membahas tentang perlunya perubahan skor atau tidak di bulu tangkis.

Salah satu yang senang dengan hasil voting BWF tentang format skor tetap 3x21 adalah legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei.

Lee Chong Wei ikut lega format skor bulu tangkis tetap bertahan 3x21 karena menurutnya, format skor tersebut sudah menjadi format palin tepat di era bulu tangkis modern saat ini.

Lee menyoroti bahwa kualitas pemain, kreativitas dan atraksi pemain bisa lebih terekspos dengan format skor tersebut.

"Wah kalau mereka (BWF) menyetujui format skor lebih pendek (5x11), mungkin saya akan comeback dari pensiun dan main lagi," canda Lee Chong Wei, seperti dikutip Sportfeat dari The Star.

"Tetapi serius, saya senang BWF mengutamakan minat para pemain. Sebab mengapa mengubah sesuatu padahal itu sudah bagus," ucap peraih 3 medali perak Olimpiade itu.

Baca Juga: Status Baru Resmi Disandang Maverick Vinales di MotoGP Italia 2021

Mantan tunggal putra nomor satu dunia itu menyoroti betapa menegangkannya jika menyaksikan pertandingan bulu tangkis dengan format skor 3x21, apalagi di turnamen-turnamen besar dan krusial.

Seperti di final Olimpiade 2012 dan 2016, di mana Lee Chong Wei terlibat dalam kedua final itu.

Di laga puncak itu, Lee berjibaku melakoni laga rubber game nan epik melawan Lin Dan dan Chen Long.

Jumlah penonton yang menyaksikan final itu memecahkan rekor tersendiri.

Baca Juga: Tak Mau Sia-siakan Kesempatan, Eks Rival Tontowi/Liliyana Ini Akhirnya Luluh pada BAM

"Pertandingan (dengan skor 3x21) masih menghibur dan menarik banyak orang," kata Lee.

"Ini bukan tentang format skor saja, tetapi ini juga bisa menunjukkan karakter pemain di setiap pertandingan mereka."

"Di mana sekarang pemain-pemain calon legendaris tunggal putra seperti di masa-masa saya saat masih aktif bermain?" katanya.

"Jadi saya berharap dengan fromat ini, para pemain akan menyajikan kualitas, kreativitas dan hiburan untuk penggemar mereka," ucap dia.

Merujuk pada pernyataan Lee Chong Wei, saat ini era tunggal putra memang masih menyuguhkan permainan seru dan menarik berkat 4 pemain muda yang mulai bersaing ketat.

Baca Juga: Usaha Tak Pernah Khianati Hasil, Tambah Jam Latihan Sendiri Kunci Kesuksesan Pramudya/Yeremia

Media Malaysia The Star menyebut 4 pemain masa kini yang berpotensi meneruskan warisan fantastic four Lee Chong Wei, Taufik Hidayat, Lin Dan serta Peter Gade.

Mereka adalah Kento Momota (Jepang), Viktor Axelsen (Denmark), Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) dan Lee Zii Jia (Malaysia).

Tak menutup kemungkinann, para pemain tunggal putra China dan Korea Selatan juga akan segera menambah sengit persaingan top tunggal putra dunia.