SportFEAT.com - Ratu bulu tangkis India saat ini, PV Sindhu diam-diam selama ini telah mempelajari teknik baru demi mengejar medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Pusarla Venkata Sindhu atau biasa disebut PV Sindhu masih jadi andalan utama tim India pada Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Tunggal putri yang memiliki postur menjulang tinggi itu sebelumnya merupakan finalis Olimpiade Rio 2016 alias mendapat medali perak.
Sindhu harus puas meraih medali perak setelah gagal menaklukkan Carolina Marin (Spanyol), yang tahun ini secara mengejutkan memilih mundur dari kompetisi empat tahunan itu.
Baca Juga: Carolina Marin 'Menyingkir', Nomor Tunggal Putri di Olimpiade Tokyo 2020 Akan Lahirkan Juara Baru
Carolina Marin absen di Olimpiade Tokyo 2020 akibat baru saja cedera ACL di lutut kirinya. Ia akan segera menjalani operasi yang mungkin waktu pemulihannya tak cukup jika hanya 2 bulan.
Untuk diketahui, Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 di Jepang.
Melihat salah satu musuh terberatnya mundur, hasrat Sindhu untuk mengonversi medali peraknya menjadi emas kini kian menggebu di Olimpiade Tokyo 2020.
Meski satu lawan alot telah tumbang, Sindhu mengaku tetap tak bisa bersantai.
"Di tunggal putri 10 besar dunia, tidak ada pemain yang bisa dianggap mudah dikalahkan meskipun satu lawan telah hilang," ucap Sindhu dikutip Sportfeat dari Times of India.
"Masih ada Tai Tzu Ying, Ratchanok Inthanon, Nozomi Okuhara, dan Akane Yamaguchi. Mereka semua adalah pemain bagus. Anda tidak bisa bilang perjalanan akan lebih mudah meski satu pemain absen," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020, PBSI Atur Jadwal Simulasi Anthony Ginting dkk
Sindhu kini semakin berfokus untuk memantapkan skill-nya demi memanfaatkan kesempatan kali ini dengan lebih baik.
Belakangan pemain yang pernah dikalahkan Lindaweni Fanetri pada India Open GP Gold 2012 itu ternyata telah mempelajari beberapa teknik baru yang ia pelajari selama masa hiatus turnamen sebelum Olimpiade.
"Saya tidak bisa bersantai, saya harus fokus dan memberikan yang terbaik. Ada beberapa pemain yang pukulannya sering mengecoh seperti Ratchanok Intanon, saya harus sangat hati-hati."
Baca Juga: 11 Pebulu Tangkis Indonesia Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, Segera Jalani Pemusatan Latihan di Jepang
"Bagi saya, tidak ada turnamen justru membuat saya punya banyak waktu untuk mempelajari teknik baru dan memperbaiki kelemahan saya, yang biasanya sangat jarang bisa dilakukan apabila kami sudah sibuk mengikuti turnamen," kata Sindhu.
"Karena mempelajari skill baru itu tidak mudah, butuh waktu. Dan kini saya berharap di Olimpiade Tokyo 2020 nanti, saya berharap bisa menunjukkan teknik-tekni baru yang sudah saya pelajari," imbuh Juara Dunia 2019 itu.
Sindhu tidak membeberkan secara detail soal teknik tersebut, namun ia menekankan bahwa ia punya kekuatan stroke yang kuat, seiring dengan tipe permainannya yang menyerang tanpa henti.
"Menyerang adalah kekuatan utama saya. Lawan-lawan sudah tahu permainan saya, jadi saya memperkuat defence. Postur saya tinggi, jadi serangan saya bisa tajam, saya harus mempersiapkan semua pukulan, stroke, dan untuk semua pukulan," kata dia.
Di sisi lain, Sindhu juga sangat mewaspadai kembalinya para pemain China yang sudah lebih dari setahun absen berkompetisi.
Sindhu sedikit was-was, para pemain China selama menjalani simulasi dan latihan di negera mereka, kini bisa saja jauh lebih berbahaya, karena progress mereka tak pernah terlihat di turnamen saat mereka absen.
"Mereka (pemain China) sudah tidak berkompetisi lama sekali. Kita sudah lama tidak melihat mereka. China punya Chen Yu Fei dan He Bing Jiao yang kidal, skillnya bagus," kata Sindhu.
"Di Olimpiade, semua akan sangat berbeda dari turnamen BWF biasa, permainannya, tekanannya, Anda tidak akan bisa memandang remeh lawan siapapun," imbuhnya.