Find Us On Social Media :

Olimpiade Tokyo 2020 - Cuma Kalah dari China, Tim Bulu Tangkis Indonesia Jadi Pengoleksi Medali Terbanyak Kedua

Taufik Hidayat bicara pengalaman juara Olimpiade Athena 2004.

SportFEAT.COM - Tim bulu tangkis Indonesia menjadi negara kedua yang mengoleksi medali terbanyak di turnamen Olimpiade. Mereka hanya kalah dari China.

Turnamen Olimpiade Tokyo 2020 tak lama lagi akan segera bergulir tepatnya pada Juli-Agustus mendatang.

Indonesia menjadi salah satu negara peserta yang bakal unjuk gigi di ajang multievent empat tahunan tersebut.

Cabang olahraga (cabor) yang menjadi andalan Merah Putih adalah bulu tangkis.

Tak heran jika Indonesia sangat mengandalkan cabor bulu tangkis sebagai penyumbang medali.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Tak Disangka! Tunggal Putri Nomor Satu Malaysia Nyaris Pensiun Dini Gara-gara Hal Ini

Saat ini, tim bulu tangkis Tanah Air merupakan negara tersukses kedua sepanjang penyelenggaraan Olimpiade.

Tim bulu tangkis Indonesia total telah mendulang 19 medali, di antaranya tujuh emas, enam perak dan enam perunggu.

Pencapaian itu hanya kalah dari China yang menjadi negara dengan pengumpul medali terbanyak dengan raihan 41 medali (18 emas, delapan perak dan 15 perunggu).

Bahkan, pada perhelatan Olimpiade London 2012, Negeri Tirai Bambu berhasil menyapu bersih semua nomor yang diperlombakan.

Saat itu, medali emas China dipersembahkan Lin Dan (tunggal putra), Li Xuerui (tunggal putri), Cai Yun/Fu Hai Feng (ganda putra), Zhao Yun Lei/Tian Qing (ganda putri) dan Zhang Nan/Zhao Yun Lei (ganda campuran).

Sedangkan di peringkat ketiga ada tim bulutangkis Korea Selatan yang juga berhasil mengoleksi total 19 medali dengan rincian enam emas, tujuh perak dan enam perunggu.

Baca Juga: Sering Kalah Lawan Anthony Ginting, Chen Long Masih Bermimpi Besar di Olimpiade Tokyo 2020

Sementara itu, penyumbang medali terbanyak datang dari sektor ganda putra yang total memberikan tiga medali emas.

Masing-masing dipersembahkan Rexy Mainaky/Ricky Subagja (Olimpiade Atlanta 1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (Olimpiade Sydney 2000) dan Markis Kido/Hendra Setiawan (Olimpiade Beijing 2008).

Sektor tunggal putra menjadi penyumbang terbanyak kedua untuk tim bulu tangkis Indonesia lewat Alan Budikusuma (Olimpiade Barcelona 1992) dan Taufik Hidayat (Olimpiade Athena 2004).

Adapun nomor tunggal putri dan ganda campuran masing-masing menyumbangkan satu medali emas untuk Indonesia.

Susy Susanti (tunggal putri) meraih medali emas pada ajang Olimpiade Barcelona 1992.

Sedangkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran) menggondol medali emas pada edisi Olimpiade Rio 2016 lalu.

Sepanjang sejarah Olimpiade di cabang olahraga bulutangkis, tercatat hanya ada enam negara yang pernah meraih medali emas sejak pertama kali diperlombakan 29 tahun silam.

Selain China, Indonesia dan Korea Selatan, ada juga Denmark, Jepang serta Spanyol.

Baca Juga: Demi Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/Apriyani Latihan Khusus Latih Tanding Ganda Putra

Terlepas dari itu, tim bulutangkis Indonesia diketahui hanya sekali absen menyumbang medali yakni pada gelaran Olimpiade London 2012 lalu.

Selebihnya, skuat Merah Putih tidak pernah absen mempersembahkan medali untuk Indonesia.

Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia sukses mendulang lima medali (2 emas, 2 perak, 1 perunggu).

Empat tahun berselang tepatnya di Olimpiade Atlanta 1996, Indonesia meraih empat medali (1 emas, 2 perak, 1 perunggu).

Pada Olimpiade Sydney 2000, Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Beijing 2008, tim bulutangkis Indonesia berhasil mempersembahkan tiga medali.

Sementara pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, ganda campuran Tontowi/Liliyana menjadi satu-satunya peraih medali emas untuk Ibu Pertiwi.