Akan tetapi, Jojo kembali menemui kendala yakni soal pengontrolan emosi dirinya.
"Di gim pertama saya coba lebih bermain sabar, tidak banyak untuk menyerang. Tapi balik lagi ini kan simulasi, saya pikir saya tidak boleh terpaku dengan satu strategi saja," kata Jonatan Christie.
Baca Juga: Markis Kido Berpulang, Legenda Bulu Tangkis China Bongkar 3 Kelebihan Sang Juara Olimpiade
"Makanya di gim kedua saya coba ubah untuk menjadi lebih menyerang karena saya juga sudah berlatih pola ini.”
“Namun kendalanya saya masih kurang bisa kontrol jadi banyak poin yang terbuang. Itu yang saya sudah sampaikan ke pelatih untuk diperbaiki secepatnya," lanjut Jojo.
Lebih jauh lagi, pria kelahiran Jakarta itu ingin meningkatkan fokus dan kepercayaan diri menjelang Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan PBSI Pasang Pemain Muda untuk Lawan di Simulasi Olimpiade Tokyo 2020
"Olimpiade itu yang terpenting adalah menjaga fokus dan percaya diri karena kita semua tahu di Olimpiade semua bisa terjadi,” ujar pemain 23 tahun itu
“Mental itu yang utama, kalau pola dan strategi saya rasa peringkat satu sampai 16 sudah sama levelnya," pungkasnya.