Marcus/Kevin tak menampik jika ada beban tersendiri bagi mereka dengan target medali emas.
Belum lagi soal sponsor -Yonex- yang juga menuntut mereka untuk mampu menggondol medali emas, setelah kehilangan kesempatan jadi Juara Dunia pada 2019 lalu.
Sadar akan tekanan yang dipikul, Marcus/Kevin kini tengah mengelola emosi agar beban tersebut menjadi sebuah motivasi yang mendorong mereka untuk tampil lebih tenang.
Baca Juga: Kontroversi Drama Korea Bulu Tangkis Menodai Citra Indonesia, Tim Produksi Akhirnya Minta Maaf
Terlebih, ajang Olimpiade akan menyajikan atmosfer pertandingan jauh berbeda dan jika mereka tidak lihai meredam beban tersebut, justru akan menjadi bumerang.
"Faktor paling penting adalah menjaga mental dan tekanan," kata Marcus, dikutip Sportfeat dari Badminton Indonesia.
"Harus bisa kontrol emosinya. Kami ditarget emas tapi tidak ada yang jamin bisa dapat kan?"
"Jadi sebisa mungkin dijaga hatinya agar tidak menggebu-gebu pengen. Nanti takutnya malah kepikiran dan kalah," lanjut Marcus.
Marcus/Kevin sendiri baru saja tampil di Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang diadakan PBSI pada 16-17 Juni 2021.
Turnamen internal itu dihelat PBSI sebagai bentuk pemanasan para wakil Indonesia yang akan berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020.
Marcus/Kevin yang sudah lama tidak bertanding mengakui masih agak kagok saat menghadapi junior mereka, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoeche Yacob Rambitan.