Find Us On Social Media :

Euro 2020 - Mantan Pesepak Bola 'Preman' Italia Semprot Timnas Inggris: Ga Punya Identitas!

Timnas Inggris menurunkan susunan pemain inti termuda dalam sejarah The Three Lions mengikuti turnamen besar ketika menjamu timnas Skotlandia pada laga Grup D EURO 2020 di Stadion Wembley, Jumat (18/6/2021).

SportFEAT.COM - Mantan pesepak bola Italia, Paolo Di Canio, mengkritik kualitas timnas Inggris setelah hanya bermain imbang melawan Skotlandia di laga kedua Euro 2020.

Timnas Inggris gagal meraup hasil maksimal saat melawan Skotlandia di laga kedua Grup D Euro 2020, Sabtu (19/6/2021).

Bertanding di Stadion Wembley, London, The Three Lions hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Skotlandia.

Hasil minor ini sekaligus memupus kemenangan di laga perdana melawan Kroasia.

 Baca Juga: Sayonara El Capitan! Sergio Ramos Nangis di Momen Perpisahan bersama Real Madrid

Saat itu, Harry Kane dan kolega berhasil mengalahkan Kroasia dengan skor tipis 1-0.

Kegagalan timnas Inggris merebut angka penuh dari Skotlandia kemarin ternyata mendapat sorotan dari berbagai pihak tak terkecuali Paolo Di Canio.

Mantan pesepak bola bengal asal Italia itu menyebut timnas Skotlandia bermain lebih baik dari Inggris.

"Skotlandia melakukannya dengan sangat baik mengingat potensi mereka, tetapi kami sangat tidak terkesan dengan Inggris,” kata Di Canio, dikutip Sportfeat dari Sky Sports.

Di sisi lain, eks pemain West Ham United dan Lazio itu menilai koordinasi para pemain Inggris kurang berjalan apik.

Paolo Di Canio bahkan tak ragu menyebut pasukan Gareth Southgate telah kehilangan identitas.

Baca Juga: Bukti Semakin Menguat, Sang Perawat Akui Diego Maradona Meninggal Karena Dibunuh

"Ada banyak pemain berbakat yang bersatu, tetapi mereka tidak memiliki identitas, tidak ada gerakan, tidak ada penemuan, tidak ada keberanian untuk membuat umpan pencarian, hanya saja tidak ada dalam DNA mereka," ucap Di Canio.

Lebih jauh lagi, Paolo Di Canio menilai hasil buruk yang dialami timnas Inggris itu tak terlepas dari aliran bola yang tersendat dari lini tengah.

“Ketika gelandang tengah tidak bisa bermain, mereka membutuhkan Stones atau seseorang untuk bermain keluar dari belakang," ujar Di Canio.

"Dia bukan Bonucci, tapi dia harus mencoba. Bukan hanya para pemain, tetapi pelatih harus memberi tahu mereka bahwa mereka melakukan kesalahan pada waktu yang salah," timpalnya.

Di sisi lain, pria yang semasa aktif terkenal dengan aksi kontroversialnya tersebut ternyata juga mengkritik permainan buruk Harry Kane.

"Saya telah mengatakan selama tiga bulan terakhir musim Liga Premier, dan biarkan diketahui bahwa saya mengagumi Kane, (namun sebenarnya) bahwa saya tidak menyukai sikapnya," ujar Di Canio.

"Dia tidak menaruh hati ke dalamnya, dia tidak mengejar pemain. Kita semua tahu dia ingin meninggalkan Tottenham, tetapi sikap itu terus berlanjut hingga Euro.

"Saya pikir ini lebih merupakan masalah mental daripada masalah fisik, dia kehabisan tenaga," tutup mantan pemain timnas Italia tersebut.