Find Us On Social Media :

Periode Suram Eks Ratu Bulu Tangkis Dunia, Dibekap Cedera hingga Batal ke Olimpiade Tokyo 2020

Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, alami cedera ACL menjelang Olimpiade Tokyo 2020.

SportFEAT.com – Eks tungga putri nomor satu dunia, Carolina Marin menceritakan momen suramnya dari cedera lutut dua tahun lalu hingga absen di Olimpiade Tokyo 2020.

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin yang berstatus juara bertahan pada Olimpiade Tokyo 2020 saat ini tengah berjuang melewati masa sulit dalam kariernya sebagai pebulu tangkis.

Carolina Marin dihantam cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) pada lutut kirinya sejak sebulan yang lalu.

Mantan ratu bulu tangkis dunia itu harus menepi dan telah sukses menjalani operasi pada tiga minggu yang lalu.

Baca Juga: Terungkap Alasan Legenda Bulu Tangkis Malaysia Absen di Olimpiade Tokyo 2020

Baru-baru ini, Carolina Marin membagikan foto lutut kaki kirinya dengan bekas jahitan disekitarnya dalam akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut, pebulu tangkis 28 tahun itu menuliskan pesan panjang yang berisi momen suram yang ia alami dalam dua tahun terakhir.

Bermula dari cedera lutut kanan, hingga cedera ACL baru-baru ini yang membuatnya absen di Olimpiade Tokyo 2020.

Marin yang berstatus sebagai juara bertahan setelah mendapatkan medali emas Olimpiade Rio 2016 pun dipastikan gagal untuk mempertahankan gelar.

“Ketahanan adalah kata yang kuat dalam hidup saya, karena terutama dalam 2 tahun terakhir saya tidak mudah,” tulis Marin dilansir SportFEAT.com dari Instagram pribadinya.

“Cedera lutut kanan saya, kecelakaan ayah saya, pandemi, kehilangan ayah saya dan sekarang cedera lutut kiri,” sambungnya.  

Baca Juga: Bukan Hanya Taufik Hidayat dan Alan Budikusuma, Indonesia Punya Tunggal Putra Juara Olimpiade Lagi meski Tak Dianggap

Lebih lanjut, Marin akan mengingat setiap bekas jahitan sebagai bagian dari perjalanan kariernya.

“Ini bukan foto terbaik yang saya unggah, tetapi ini penting bagi saya. Apa yang Anda lihat di sini adalah lutut saya, dioperasi 3 minggu yang lalu,” ungkap Carolina Marin.

“Luka perang itu akan tetap ada di tubuhku seumur hidup. Saya akan melihat mereka hari demi hari dan saya akan mengingat jam dan jam kerja, kerja sehari-hari, ribuan pengunduran diri.”

“Dan imbalan besar yang akan saya peroleh. Karena saya akan melakukannya lagi,” lanjut peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Legenda Bulu Tangkis Indonesia Bongkar Persiapan Lee Chong Wei 2.0

Lebih jauh, semua momen suram yang dijalani Marin menjadikannya sebagai pribadi yang terlihat kuat.

Tapi, dibalik itu semua ada tangisan yang tak diketahui banyak orang.

“Saya tahu sepertinya saya yang terkuat di dunia, tetapi saya tidak,” jelas pebulu tangkis Spanyol itu.

“Saya memiliki banyak momen kelemahan dan saya banyak menangis, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa di balik air mata dan rasa sakit itu ada semua keinginan di dunia untuk melanjutkan, tidak menyerah dan kembali. Secepatnya,” sambung Marin.

Di sisi lain, Carolina Marin juga tidak tau kapan dirinya akan comeback lagi di turnamen internasional.

Akan tetapi, jika waktunya telah tiba, Marin akan kembali dengan penampilan terbaiknya. 

“Anda akan bertanya-tanya kapan saya akan kembali. Jawabannya adalah saya sendiri tidak tahu, bahkan para dokter sendiri pun tidak," ujar Carolina Marin.

“Ketika saatnya tiba, saya akan berada di sana, di lantai dansa pribadi saya, dengan raket dan shuttlecock di tangan, memberikan versi terbaik saya dan menikmati diri saya lagi,” tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)