Find Us On Social Media :

Euro 2020 - Terungkap! Blunder Fatal Didier Deschamps yang Membuat Prancis Tersingkir Dramatis

Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, bersalaman dengan Kylian Mbappe seusai laga 16 besar EURO 2020 kontra timnas Swiss di Stadion National Arena Bucharest, Senin (28/6/2021).

SportFEAT.com - Pelatih Didier Deschamps mengakui kesalahannya yang membuat Prancis kalah dari Swiss di babak 16 besar Euro 2020, Selasa (29/6/2021).

Timnas Prancis mengalami kekalahan yang menyakitkan usai tersingkir secara dramatis melawan Swiss dalam lanjutan babak 16 besar Euro 2020.

Bermain di Stadion Nasional, Rumania, timnas Prancis harus angkat koper lewat drama adu penalti.

Mimpi Prancis untuk menyandingkan Piala Dunia dan Piala Eropa seperti era Didier Deschamps pada 1998 (Piala Dunia) dan 2000 (Piala Eropa), pupus.

Baca Juga: Euro 2020 – Kualat dengan Coca-Cola, Cristiano Ronaldo Dihujani Lemparan Botol

Prancis sejatinya memiliki peluang besar untuk tembus ke babak perempat final.

Tim berjuluk Les Bleus itu mampu unggul 3-1 hingga menit ke-75, namun bencana akhirnya menimpa timnas Prancis.

Haris Seferovic mampu mencetak gol kedua bagi Swiss, mengubah kedudukan 3-2.

Di menit terakhir, Mario Gavranovic gantian mencetak gol dan memaksa kedudukan imbang 3-3, dan itu menjadi awal kehancuran Prancis.

Swiss mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3, memaksa pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu dan akhirnya harus diakhiri dengan adu penalti.

Saat adu penalti, Swiss justru lebih sempurna, sukses mengkonversi lima tendangan penalti menjadi gol.

Sedangkan, penendang terakhir Prancis yang juga bintang utama, Kylian Mbappe,  justru gagal menyarangkan bola ke gawang hingga Prancis kalah 4-5 dan tersingkir secara dramatis.

Baca Juga: Curahan Hati Marc Klok setelah Resmi Hengkang dari Persija Jakarta

Seusai pertandingan, pelatih timnas Prancis yakni Didier Deschamps mengakui kesalahannya membuat Les Bleus tersingkir. 

"Hasil pertandingan begitu kejam. Kami telah memberikan segalanya, tapi harus menerima kekalahan," kata Deschamps dilansir SportFEAT.com dari BolaSport.com.

"Ini menyakitkan, tapi mungkin kami tak pantas melaju ke babak berikutnya. Saya salah pada apa yang kami lakukan di babak pertama," akunya.

Baca Juga: Euro 2020 - Makin Gacor, Cristiano Ronaldo Panen Rekor hingga Jadi Manusia Tersubur di Dunia

Lebih lanjut, terdapat beberapa blunder fatal yang dilakukan Didier Deschamps yang menjadi  penyebab kegagalan Prancis.

Dimulai dari memasang 3 bek dalam formasi 3-4-1-2. Sebab, Prancis tak bagus tanpa 2 bek sayap.

Mungkin ini karena Lucas Digne cedera dan Lucas Hernandez kurang fit, tapi formasi itu sangat beresiko.

Apalagi, Deschamps sudah pernah mencoba dalam 18 bulan terkahir saat lawan Albania, Serbia, dan Kroasia.

Hasilnya, Prancis tampil buruk dan kesulitan menahan serangan lawan.

Entah kenapa Deschamps masih ngotot menggunakan strategi itu di saat penting.

Apalagi, formasi 3-4-1-2 sangat sulit dipraktikkan dan dikontrol, apalagi ternyata Prancis tak pernah melatih formasi ini sebelum Euro 2020.

 Baca Juga: Periode Suram Eks Ratu Bulu Tangkis Dunia, Dibekap Cedera hingga Batal ke Olimpiade Tokyo 2020

Blunder lainnya adalah, memasang Clement Lenglet yang tak pernah bermain semenit pun dalam 2 pertandingan pra-Euro 2020 maupun di babak penyisihan grup, tiba-tiba dimainkan sebagai bek tengah.

Di sampingnya ada Raphael Varane dan Presnel Kimpembe.

Benjamin Pavard yang seorang center-back, justru dipasang di sayap kanan dan Adrien Robiot di sayap kiri.

Baca Juga: Valentino Rossi Sudah Meramal Kariernya Terpuruk di MotoGP 2021

Raphael Varane mengisyaratkan betapa sulitnya mereka bermain.

"Kami hanya bereaksi. Kami benar-benar tampil kacau di babak pertama. Tak ada yang bisa dikatakan selain itu. Ini benar-benar saat yang sulit," kata Varane.

Pada babak kedua, Deschamps memasukkan Kingsley Coman dan Prancis bermain dengan formasi tradisional 4-4-2.

Keadaan membaik dan Prancis yang di babak pertama tertinggal 0-1, berbalik unggul 3-1.

Namun, di saat unggul, perubahan yang dilakukan Deschamps justru dinilai sebagai blunder fatal selanjutnya.

Pelatih 52 tahun itu justru mengganti gelandang pekerja Antoine Griezman dan digantikan Moussa Sissoko.

Keputusannnya tidak mengganti salah satu dari Mbappe atau Karim Benzema untuk memperkuat pertahanan di saat unggul 3-1, juga dinilai sebagai kesalahan.

Baca Juga: Resmi Bercerai, Hubungan 5 Tahun Yamaha dengan Maverick Vinales Akhirnya Tamat

Ketika dipertanyakan soal formasi, Deschamps tak mau banyak menjawab.

"Apakah hasilnya akan lebih baik jika menggunakan formasi berbeda? Saya yang mengambil tanggung jawab," ujar Deschamps.

"Ketika tim menang, itu karena pemain. Ketika kalah, itu tanggung jawab saya. Para pemain bersama saya," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)