SportFEAT.com - Pembalap Ducati, Jack Miller begitu geram dengan hasil balapannya di MotoGP Belanda 2021, bukan hanya karena ia mengalami crash melainkan juga akibat keputusan panitia yang membuatnya semakin merugi.
Jack Miller harus menikmati jeda musim panas MotoGP 2021 dengan kenangan buruk di MotoGP Belanda 2021.
Bukannya meraih hasil manis agar tenteram selama liburan, Jack Miller justru dirundung apes.
Pembalap asal Australia itu tidak bisa membawa pulang sepeser poin pun dari hasil balapannya di MotoGP Belanda 2021.
Kemalangan pertama Miller dimulai dari ia mengalami crash di sirkuit Assen saat memasuki lap ke-15.
Baca Juga: Marc Marquez Diserang Rindu Berat Usai Melesat di MotoGP Belanda 2021
Padahal saat itu Miller masih cukup kuat berada di grup terdepan dan berpeluang berjuang untuk meraih podium.
Sayangnya ia terjatuh di tikungan 5 akibat sempat kaget melihat kontak antara Joan Mir (Suzuki Ecstar) dan Takaaki Nakagami (LCR Honda).
"Mir melakukan salah satu manuver dan Taka menyusul di tikungan 5, mereka saling kontak. Saya mengeram sedikit lebih awal agar bisa menghindarinya," kata Miller menjelaskan dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Tapi saya tidak memiliki cukup grip di ban depan, saya jatuh," imbuh dia.
Namun Miller sebenarnya belum menyerah saat itu. Meski terseret hingga area gravel, ia berusaha bangkit dan langsung kembali menunggangi Desmosedici GP-nya untuk melanjutkan balapan.
Hanya saja, beberapa menit setelah Miller melanjutkan race, terlihat kepulan asap dari belakang motornya.
Hal itu membuat dia dipanggil Race Director untuk menghentikan balapan alias dipaksa menyerah.
Baca Juga: Resmi Bercerai, Hubungan 5 Tahun Yamaha dengan Maverick Vinales Akhirnya Tamat
Race Director memaksa Miller menghentikan balapan karena menduga ada masalah teknis pada motornya yang bisa membahayakan.
Akan tetapi, keputusan Race Director tersebut justru menambah luka bagi Miller dan tim Ducati.
Pasalnya, setelah diselidiki, tidak ada masalah serius di motor Miller.
Disastrous lap for @ducaticorse! ????@PeccoBagnaia serves a Long Lap Penalty for exceeding track limits, moments before a crash for @jackmilleraus! ❌#DutchGP ???????? pic.twitter.com/N3GoMm9NQL
— MotoGP™???? (@MotoGP) June 27, 2021
"Para staf Race Director menjelaskan kepada saya setelah balapan mengapa mereka membawa saya. Padahal, setang saya saja tidak bengkok," ujar Miller.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap Penyebab Debutan Ganas Ducati Mendadak Lenyap di MotoGP Belanda 2021
"Kalian melihat asap hitam keluar dari kanlpot saya. Tapi itu bukan masalah, itu karena sistem motor kami, itu karena oli masuk ke knalpot. Itu tidak masalah."
"Seharusnya tidak ada asalan untuk memberhentikan saya karena motor saya baik-baik saja, Saya tahu itu. Ya tentu mereka ingin memeriksanya, tapi buktinya tidak ada masalah apapun," tegas juara MotoGP Prancis tersebut.
Miller kesal dengan keputusan Race Director, tapi lebih dari itu ia mengaku marah dengan dirinya sendiri karena semua berawal akibat kesalahnnya hingga mengakibatkan crash.
"Ya ini membuat kami kehilangan poin penting. Angin juga menjadi masalah di balapan ini, terutama di tikungan 12, di mana Pecco (Francesco Bagnaia, rekan setim Miller) juga kesulitan di sana."
"Itu bukan tikungan yang mudah. Saya sangat marah dengan diri saya sendiri," ucap dia.
Di sisi lain, keputusan Race Director memaksa Miller keluar balapan membuat tim Ducati meradang.
Baca Juga: Ternyata Ini Makna Selebrasi Main Golf Fabio Quartararo Setelah Juara MotoGP Belanda 2021
Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi merasa tak habis pikir dengan cara kerja Race Director yang membuat ia merasa diperlakukan tak adil.
"Usai jatuh motor bisa kehilangan sebagian oli yang masuk ke tangki lalu masuk ke saluran pembuangan. Untuk satu sampai dua lap, mungkin motor akan sedikit berasap karena minyak dibakar oleh saluran pembuangan. Tapi itu sama sekali tidak menyebabkan masalah," tegas Tardozzi.
"Jadi Jack itu sudah dihentikan secara tidak adil. Seharusnya dia bisa saja pulang dengan 1 atau 2 poin, dia masih bisa lanjut balapan. Race Director harusnya lebih berhati-hati membuat keputusan. Mereka harus memahami apa yang benar dan apa yang tidak benar untuk dilakukan," imbuh Tardozzi.