SportFEAT.com – Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro tertular kutukan pembalap debutan Honda yang selalu apes pada MotoGP 2021.
Krisis yang melanda Honda sejak beberapa musim lalu turut merembet ke performa pembalap anyarnya yakni Pol Espargaro.
Pol Espargaro datang ke tim Repsol Honda setelah tampil gemilang dengan KTM pada MotoGP 2020.
Pembalap Spanyol itu bertekad mencari tantangan baru dan berharap mengalami peningkatan karier bersama tim pabrikan Jepang.
Baca Juga: Sejak Dilengserkan Honda, Alex Marquez Kesulitan Hadapi Kerasnya MotoGP 2021
Sebelum menggeber motor RC213V, Pol merasa optimistis mampu tampil ngegas bersama Honda.
"Tujuan utama musim ini naik podium, mencoba memenangi balapan atau bahkan gelar," ucap Pol kala itu, dilansir SportFEAT.com dari Motorsport Espana.
Namun, setelah sembilan seri balapan bergulir musim ini, pembalap berjuluk Polyccio itu justru tampil melempem.
Pembalap 30 tahun itu seakan terkena 'kutukan' pembalap debutan Honda yang mengalami nasib sial.
Kutukan itu merasuk dalam diri Pol yang saat ini hanya mampu menghuni peringkat 12 klasemen dengan torehan 41 poin.
Baca Juga: Satu Syarat yang Bisa Bikin Valentino Rossi Batal Pensiun dan Gabung Ducati di MotoGP 2022
Finis kedelapan di Sirkuit Le Mans menjadi hasil terbaik dari adik Aleix Espargaro ini.
Pol Espargaro dinilai belum mampu menjinakkan motor RC213V, tercatat ia mengalami kecelakaan sebanyak 13 kali sepanjang rangkaian MotoGP 2021.
Dengan beragam hasil buruk itu, Pol masuk ke peringkat tiga jajaran pembalap debutan Repsol Honda paling buruk dalam sembilan seri balapan MotoGP.
Baca Juga: Meski Ambyar di MotoGP 2021, Valentino Rossi Ternyata Jadi Idola Marc Marquez
Espargaro hanya lebih baik dibandingkan Sete Gibernau, yang cuma mendapat 34 poin dengan NSR 500cc pada 1998, serta Jorge Lorenzo, yang meraih 19 angka dalam sembilan balapan awal di musim 2019.
Sementara sang pendahulu, yakni Alex Marquez juga tak lebih buruk dari Pol dengan mencatat 47 poin saja.
Lebih lanjut, Espargaro juga kalah saing dengan rekan setimnya yakni Marc Marquez.
Marc yang baru kembali di seri ketiga MotoGP 2021 setelah cedera panjang langsung mampu memberikan kemenangan di Sirkuit Sachsenringm seri Jerman.
Di sisi lain, dalam seri terakhir di MotoGP Belanda 2021, Pol hanya mampu finis di urutan ke-10.
Pembalap kelahiran Granollers itu merasa sulit membelokkan motor serta mengalami berbagai kendala lainnya dengan RC213V.
"Itu paling buruk saat mengubah arah. Sulit untuk membelokkan motor," ucap Pol dilansir SportFEAT.com dari Motorsport Total.
"Saya membuat beberapa kesalahan. Saya kehilangan tiga atau empat detik saat mengubah arah. Kami punya masalah. Motornya sangat kasar di lintasan lurus,” sambung pembalap 30 tahun itu.
Baca Juga: Pembalap Ini Tak Sungkan Berbahagia Maverick Vinales Cerai dengan Yamaha
Lebih jauh, pengembangan motor RC213V juga belum membantu Pol keluar dari kutukan Honda ini.
Pembalap Spanyol itu masih perlu banyak waktu untuk kembali beradaptasi dengan Honda.
"Kami menggunakan sasis prototipe baru, tapi itu tidak benar-benar menciptakan faktor wow," kata Pol Espargaro.
“Kami tidak tahu apakah pemompaan diciptakan oleh elektronik, ban atau sasis lunak. Ini sulit untuk mengatakannya sekarang. Kami perlu menganalisis lebih banyak data dan kemudian mencari tahu apa yang terjadi," tukasnya.