SportFEAT.COM - Ayah Maverick Vinales, Angel Vinales menyebut keberhasilan putranya naik podium pada MotoGP Belanda 2021 lalu justru membuat Yamaha terluka.
Maverick Vinales dipastikan tidak akan menjadi bagian Yamaha mulai kompetisi MotoGP 2022 mendatang.
Hal itu tak terlepas dari keputusan pria Spanyol tersebut yang ingin mengakhiri kerja sama lebih cepat dengan Yamaha.
Vinales mengatakan keputusan hengkang dari pabrikan Iwata itu sudah ia pikirkan matang-matang.
Baca Juga: Susah Pertahankan Kampiun Gegara Motor Cupu, Si Juara Dunia Minta Satu Hal Ini kepada Suzuki
Sementara itu, ayah Maverick Vinales, Angel Vinales menyebut keputusan hengkang putranya dari Yamaha disebabkan karena kekecewaan.
Angel menyebut Yamaha tidak bisa menyediakan motor yang benar-benar diinginkan oleh Maverick Vinales.
"Motor itu untuk dikendarai Lorenzo atau Quartararo. Itu terlalu lembek. Maverick butuh yang lebih solid. Kenapa? Karena Maverick seperti Marc Marquez,” ucap Angel kepada AS.
“Mereka menyerang keras untuk mengeksploitasi potensinya. Motor itu punya batas dan tidak membiarkan Anda pergi dari sana. Manajemen mekanik tidak dijalankan dengan baik.
"Mereka tidak tahu bagaimana memberikan yang diinginkannya atau dia juga tak tahu bagaimana mengendarai motor 100 persen. Ini adalah akumulasi masalah," timpalnya.
Keputusan hengkang yang diambil pembalap berjuluk Top Gun itu tentu sangat mengejutkan publik.
Bagaimana tidak, Vinales mengumumkannya beberapa hari setelah berhasil naik podium kedua pada perlombaan MotoGP Belanda 2021.
Angel Vinales pun mempunyai pandangan berbeda terkait hal ini.
Pria paruh baya itu menyebut keberhasilan Maverick Vinales naik podium di Assen justru menyisakan luka tersendiri untuk Yamaha.
"Podium dalam balapan itu (MotoGP Belanda 2021) melukai Yamaha. Ya, saya mengonfirmasi itu," ungkap Angel.
"Mereka mencoba membuatnya bertahan dan mereka bicara dengannya. Dia (Vinales) mengatakan kepada mereka bahwa itu bukan tentang tinggal.
"Dia hanya ingin nyaman dan mereka tidak memberikan itu kepadanya. Itu sangat rumit karena dia kompetitif," lanjutnya.
"Kemarin, di podium, dia masih kecewa karena problem dengan kopling saat start. Dia tahu bahwa dia punya potensi lebih kencang daripada Fabio dan menang," tutup Angel.