SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung, merasa pesimistis di Olimpiade Tokyo 2020 meski berhasil lolos.
Tim bulu tangkis Indonesia mengirimkan tujuh wakil ke Olimpiade Tokyo 2020 yang terbagi ke lima sektor.
Salah satu pemain yang memastikan satu tempat di Tokyo adalah tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung.
Gregoria Mariska sendiri menjadi satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Gregoria Sadar Dirundung Masalah Monoton: Dari Dulu Begitu-begitu Saja
Pemain berusia 22 tahun itu girang bisa merasakan tampil di ajang sebesar Olimpiade.
Namun demikian, Gregoria pesimistis lantaran bertarung dengan pemain-pemain top dunia, seperti Chei Yun Fei, Akane Yamaguchi, Nozomi Okuhara hingga Tai Tzu Ying.
"Pikiran saya sempat berkecamuk, tabrakan gitu. Di satu sisi saya senang bisa tampil pada Olimpiade, tapi di sisi lain saya bertanya-tanya, apakah saya sudah layak main di sana?" kata Gregoria, dikutip SportFeat dari laman Badminton Indonesia.
"Tampil pada ajang sebesar Olimpiade dengan lawan-lawan yang sudah punya nama dan prestasi besar, membuat saya sempat merasa belum mampu bersaing.
"Apalagi, dengan hasil turnamen terakhir saya yang kurang memuaskan," timpal pemain kelahiran Wonogiri tersebut.
Kendati merasa minder dan pesimistis, pemain yang akrab disapa Jorji ini mencoba berpikit positif sebab bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 menjadi salah satu kesempatan yang belum tentu bisa diulanginya di masa depan.
"Tetapi seiring waktu, saya coba melupakan pikiran itu," ungkap Gregoria.
"Sekarang saya sudah lebih lepas dan siap menghadapinya karena saya berpikir kalau saya menyia-nyiakan kesempatan tahun ini, belum tentu saya bisa punya kesempatan lagi pada 2024 nanti," timpalnya.
Disinggung mengenai persiapan, jebolan Mutiara Cardinal Bandung itu mengaku tengah berlatih keras demi mendapat hasil maksimal.
"Persiapan dua minggu terakhir ini, dari pelatih saya diberi latihan ekstra seperti penambahan latihan besi dan peningkatan fisik, juga termasuk latihan di dalam lapangannya. Intens banget programnya," ujar Jorji.
Gregoria Mariska Tunjung pun berharap bisa tampil apik di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
"Untuk nanti di Olimpiade, saya mencoba untuk terus menyemangati diri sendiri tanpa memikirkan hasil. Kadang yang membuat saya tidak bisa nengontrol diri sendiri itu karena terlalu menggebu-gebu," kata Gregoria.
"Jadi, sebisa mungkin motivasi itu dijadikan sesuatu hal yang positif, bukan menjadi merugikan. Harapan di Olimpiade nanti, pastinya mau hasil terbaik.
"Apalagi saya sudah diberi kesempatan untuk tampil karena tidak semua atlet punya kesempatan tampil di sana," lanjut Jorji.
"Saya bersyukur mendapat kesempatan itu dan saya mau maksimalkan tanpa banyak berpikir macam-macam. Saya harus lebih tahu saja apa yang akan saya lakukan nanti," tutupnya.