SportFEAT.com – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie memasang target untuk berjuang semaksimal mungkin dalam setiap laga di Olimpiade Tokyo 2020.
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie tengah melakukan persiapan menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi debut Jonatan dalam turnamen multievent empat tahunan itu.
Walaupun menjadi debutan, pria yang kerap disapa Jojo ini menjadi salah satu andalan Indonesia bersama Anthony Sinisuka Ginting.
Jojo sendiri memiliki bekal apik di ajang multievent dengan merebut emas SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Meski cukup garang di turnamen multievent, medali bukanlah target utama Jojo dalam debutnya di Olimpiade Tokyo 2020.
Pria 23 tahun itu ingin berjuang maksimal di setiap laga, demi nama Indonesia.
"Harapannya bisa dapat sesuatu hal yang baik, kalau untuk dapat medali di Olimpiade pasti semua juga ingin,” ujar Jonatan Christie dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
“Tapi sejauh ini saya mau coba lakukan yang terbaik dulu.”
“Saat masuk di lapangan tunjukkan kalau ini sudah mewakili Indonesia dan siap berjuang mati-matian," sambung Jojo.
Baca Juga: Cuma Modal Bola Mata, Begini Cara Komunikasi Tak Biasa Ganda Putri Terbaik Korea Selatan
Lebih lanjut, persiapan Jojo menuju Olimpiade Tokyo 2020 ternyata sudah cukup matang.
Namun, ia tak ingin jumawa dan berkaca pada turnamen Euro 2020 yang banyak tim besar gugur dengan tim yang non-unggulan.
"Persiapan sudah ok, sudah bagus, tinggal balik lagi sih ini multievent, apalagi ajang Olimpiade semuanya bisa terjadi. Jadi tidak ada yang diunggulkan dalam pertandingannya,” ujar Jojo.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ambisi Besar Ratu Bulu Tangkis Jepang setelah Sempat Terpuruk 5 Tahun Silam
“Seperti di sepak bola Piala Eropa (Euro 2020) yang sedang berlangsung, kita bisa lihat tim yang harusnya di atas kertas bisa menang tapi jadi kalah.”
“Hal-hal nonteknis kadang lebih banyak bermain di pertandingan-pertandingan besar termasuk Olimpiade.”
Di sisi lain, Jojo kini fokus untuk membenahi hal nonteknis jika tak ingin terjegal di laga awal dalam debutnya di Olimpiade Tokyo 2020.
“Itu yang saya coba fokuskan sekarang, hal-hal nonteknis karena kalau teknis sudah lumayan baik," ungkap Jonatan Christie.
"Hal nonteknsinya seperti pertama dari pikirannya, bagaimana mengatasi cara masuk lapangannya nanti, itu pasti beda.
“Lalu dari fokusnya dan juga perjuangannya harus ada yang beda dari turnamen-turnamen biasa. Pastinya harus lebih keras dan lebih semangat,” sambung tunggal putra ranking tujuh dunia itu.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - BWF Sebut Jonatan Christie Bisa Jadi Penjegal Persaingan Papan Atas
Lebih jauh, persiapan Jonatan Christie dan enam wakil Indonesia lainnya di Tanah Air tinggal beberapa hari saja.
Sebab, pada tanggal 8 Juli mendatang, Jojo dkk akan terbang ke Prefektur Kumamoto, Jepang untuk adaptasi dan aklimatisasi selama 10 hari.
Jojo pun merasa senang mampu lebih awal menjalani TC (training camp) di Jepang lebih awal.
"Kita pergi duluan untuk training camp di Kumamoto, itu salah satu hal yang menurut saya bagus untuk kita mempersiapkan segala kondisi yang ada di Jepang,” jelas Jojo.
“Kita bisa adaptasi suasana di sana. Sisanya mungkin hampir sama ya latihannya seperti di Jakarta, tinggal menjaga pikirannya saja," tukasnya.