SportFEAT.com – Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky membeberkan agenda yang dilakukan skuad bulu tangkis Indonesia di Kumamoto menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Skuad bulu tangkis Indonesia bakal berangkat lebih cepat ke Jepang untuk persiapan Olimpiade Tokyo 2020.
Jonatan Christie dkk akan terbang menuju Prefektur Kumamoto di Jepang pada 8 Juli 2021, untuk adaptasi dan aklimatisasi.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengungkap kondisi para atlet dan pelatih akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Tim Bulu Tangkis Malaysia Porak Poranda
Dalam kondisi pandemi Covid-19, sangat penting untuk menjaga kondisi fisik yang prima
"Untuk persiapan, saya lihat semua pemain dan pelatih dalam keadaan baik dan fokus. Walaupun dengan keadaan sulit seperti ini, mereka tidak terganggu," kata Rionny dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Kondisi semua juga sehat dan saya pastikan semua pemain siap untuk bertanding. Saya juga pastikan Indonesia mengirim tim terbaik yang ada saat ini,” kata Rionny lagi.
Lebih lanjut, Jonatan Christie dkk sudah menjalani tes swab PCR sebagai syarat administrasi sebelum terbang ke Kumamoto.
"Kami sudah jalani dua kali tes PCR, dari hari Minggu dan Senin kemarin, Puji Tuhan hasilnya bagus. Hari Selasa ini (6/7) dan besok Rabu (7/7) kami tes PCR kembali untuk pemenuhan syarat-syarat administratif," kata Rionny Mainaky.
Lebih jauh, Rionny membeberkan agenda yang akan dilakukan skuad bulu tangkis Indonesia di Kumamoto nanti.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Bukan Medali, Ini Target Utama yang Ingin Diraih Jonatan Christie
Setibanya di Kumamoto, Jojo dkk akan menjalani karantina dan tetap latihan di kamar masing-masing.
"Kami akan berangkat tanggal 8 Juli ke Kumamoto untuk adaptasi selama 10 hari sebelum ke Tokyo,” ujar pria kelahiran Ternate itu.
"Sesampainya di Kumamoto, kami akan karantina dulu selama empat hari sebelum menjalani latihan.”
“Saat karantina, saya berkoordinasi dengan Pak Iwan (Hermawan) sebagai pelatih fisik yang juga ikut ke sana untuk memberikan program-program latihan di kamar agar kondisi pemain terjaga dengan konsisten,” sambung Rionny.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Jago di Turnamen Besar, Jonatan Christie Tetap Waspadai Hal Ini
Seusai karantina, agenda bulu tangkis selanjutnya adalah menggenjot fisik dan teknik para pemain.
“Setelah itu, normal saja latihan fisik dan teknik. Saya berharap di sini bisa adaptasi cepat dan ada peningkatan sedikit sebelum ke Tokyo. Jadi latihannya bisa di-push sedikit,” ungkap Rionny.
“Nanti di Tokyo baru kami finishing dengan pola dan mempelajari lawan."
Di sisi lain, Rionny berharap skuad bulu tangkis Indonesia kembali melanjutkan tradisi medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
Sektor ganda putra dan ganda campuran akan menjadi senjata andalan Indonesia untuk meraih medali emas.
"Beban kami memang berat, tapi mudah-mudahan kami bisa mempertahankan tradisi emas Olimpiade untuk Indonesia," tutur Rionny Mainaky.
“Ganda putra dan ganda campuran yang kami targetkan semoga mereka bisa maksimal.”
“Untuk tunggal putra dan ganda putri juga saya rasa mereka berpeluang mendapat medali dan sebisa mungkin harus dapat medali. Dan tunggal putri yang saya pegang sendiri, bisa membuat kejutan," pungkasnya.
Adapun skuad bulu tangkis Indonesia akan mengirim tujuh wakil terbaiknya dari lima sektor ke Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).