SportFEAT.com – Tunggal putra Jepang, Kento Momota belum mampu beradaptasi dengan arena tanpa penonton dan menjadi kelemahannya menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Tunggal putra Jepang, Kento Momota mampu melewati beberapa momen sulit sebelum akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Kento Momota sempat mengalami kecelakaan maut yang hampir menghancurkan kariernya pada Januari 2020 lalu.
Kecelakaan itu membuat Momota menjalani operasi pada rongga mata dan harus absen panjang hingga akhir 2020.
Baca Juga: Indonesia Ternyata Kirimkan 3 Wakil di Nomor Tunggal Putra pada Olimpiade Tokyo 2020
Telah pulih dari cedera, bencana kembali menimpa sang raja bulu tangkis dunia itu.
Tunggal putra nomor satu Jepang itu batal comeback di turnamen internasional di Leg Asia pada Januari 2021, akibat positif Covid-19.
Momota hanya menjalani satu turnamen internasional yakni All England Open 2021 sebelum Olimpiade Tokyo 2020 ini dimulai.
Meskipun hasil comebacknya tak memuaskan, ia sudah berusaha sangat keras melewati momen sulit itu.
"Saya pikir yang benar-benar bisa menguatkan saya adalah mental," ujar Momota dalam AFP dilansir SportFEAT.com dari Antara.
"Saya harus menghadapi banyak kesulitan, dan fakta bahwa saya telah bekerja keras untuk bisa sampai ke sini memberi saya kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi ini (Olimpiade)," sambung Momota.
Lebih lanjut, Kento Momota merasa kaget kembali menginjak arena setelah absen panjang.
Momota merasa belum mampu beradaptasi bermain tanpa ada suara penonton dan suasana hening justru merusak fokusnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Ahsan/Hendra Racik Strategi Jitu, Tragedi 5 Tahun Silam Pantang Terulang
"Penting bagi saya untuk merasakan atmosfer pertandingan yang nyata," kata Momota.
"Tidak ada penonton di arena dan rasanya sangat sepi. Saya tidak bisa berkonsentrasi dan tidak bisa tenang.”
“Ini yang jadi perhatian saya selama melakukan latihan," lanjut pemain ranking satu dunia itu.
Di sisi lain, minimnya turnamen akibat pandemi Covid-19 juga membuat Momota merasa buta dengan kekuatan lawan.
Tapi, ia hanya fokus pada kekuatannya sendiri ketimbang mencari tahu keunggulan lawannya.
"Saya belum bisa sepenuhnya memahami karakteristik dan gaya bermain mereka (lawan main), sebaliknya, mereka juga pasti mengalami hal yang sama," jelas Kento Momota.
"Semua orang berada di keadaan yang sama, jadi Anda benar-benar harus fokus memainkan permainan Anda sendiri sebaik mungkin," tukasnya.