SportFEAT.com - Pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco akan memanfaatkan kesempatan emas di depan mata untuk memenuhi impian besar yang dulu sangat sulit terwujud.
Pencapaian Johann Zarco di MotoGP 2021 benar-benar di luar ekspektasi banyak orang.
Pembalap berusia 30 tahun itu akhirnya bisa merasakan panasnya persaingan MotoGP terutama di klasemen papan atas perebutan gelar juara dunia.
Sekarang ini, Johann Zarco merupakan pembalap yang menghuni posisi kedua klasemen MotoGP 2021.
Baca Juga: MotoGP 2021 - Alex Marquez Makin Lama Makin Kesal Gara-gara Marc Marquez
Ia menempel ketat sang pemuncak klasemen sekaligus kompatriotnya asal Prancis, Fabio Quartararo.
Gaya balapan Johann Zarco pun sekarang sudah terlihat berbeda.
Ia juga tampil sangat kompetitif dengan tunggangan Desmosedici GP sejak promosi ke Pramac.
Zarco senditi tidak menyangka ia bisa sejauh ini hingga bisa bersaing dalam perebutan gelar juara dunia.
Tetapi, eks rider KTM itu kini berusaha memanfaatkan situasi aji mumpungnya.
"Ini melebihi ekspektasi yang saya bayangkan di awal musim," kata Johann Zarco dikutip Sportfeat.com dari Motorsport Total.
"Sekarang saya berdiri di sana, saya jelas ingin mengambil kesempatan ini dan berjuang untuk menjadi juara dunia," kata dia melanjutkan.
Baca Juga: Alami Krisis Luar Biasa di MotoGP 2021, Marc Marquez Sampai Tak Mampu Jinakkan Masalah Honda
Dalam sembilan seri MotoGP 2021 yang telah bergulir, para penggemar MotoGP pasti bisa melihat bagaimana Zarco begitu trengginas.
Penampilannya benar-benar patut diapresiasi.
Zarco tidak menampik jika posisinya saat ini membuat dia mulai perlahan menyusun strategi demi mewujudkan dua impian besar.
Baca Juga: Direktur Ducati Kompor! Sindir Yamaha Tak Siap Menampung Franco Morbidelli
Selain menjadi juara dunia, Zarco kini juga berkesempatan menjadi rider top yang kehadirannya layak diwaspadai lawan.
Terutama Fabio Quartararo, yang jadi musuh utama semua pembalap pada MotoGP 2021 kali ini.
Terlebih, kali ini Zarco membalap untuk tim sekelas Ducati. Ia bahkan mengungguli duo rider tim pabrikan, Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
Berkaca dari performanya, impian untuk meraih gelar perdana sepanjang karier Zarco pun kini juga semakin besar bisa terwujud.
"Tujuan saya adalah mengejar Fabio. Dengan mengejar Fabio, saya adalah pembalap terbaik Ducati, jadi itu bagus," kata Zarco.
"Dengan posisi yang bagus di klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2021, saya bertujuan mendapatkan poin sebanyak mungkin dan mimpi jadi juara dunia," imbuhnya.
Jika dirunut ke belakang, impian besar Zarco itu rasa-rasanya hampir mustahil bisa terjadi karena performanya yang medioker.
Baca Juga: Sinyal Tinggalkan MotoGP Menguat, Danilo Petrucci Dapat Hadiah Istimewa dari KTM
Apalagi ketika dia terjerembab dalam polemik perseteruan di KTM, yang sempat membuatnya jadi pengangguran dan tak punya tim.
Johann Zarco sempat cekcok dengan tim KTM yang ia bela pada 2019.
Ia bahkan memutus kontrak dan mengundurkan diri secara sepihak hingga membuatnya terkatung-katung beberapa seri terakhir MotoGP 2019.
Zarco sampai rela menerima tawaran jadi pembalap pengganti Honda, namun hasilnya jauh lebih mengecewakan.
"Agar impian saya terwujud, sekarang saya harus pintar dan melakukan segalanya dengan benar," kata Zarco.