SportFEAT.com - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung berpotensi menghadapi Ratchanok Intanon pada babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020. Meski berat, ia mengaku sudah menyiapkan strategi.
Gregoria Mariska Tunjung akan menjadi wakil tunggal putri Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Ia menjadi satu-satunya harapan di nomor tunggal putri bagi skuad Merah Putih.
Pada debutnya di ajang sekelas Olimpiade ini, Gregoria akan menyandang status unggulan ke-14.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Ambisi Ahsan/Hendra Hadapi Batu Sandungan di Grup Menyeramkan
Berdasarkan hasil drawing, Gregoria menghuni Grup M bersama Lianne Tan asal Belgia dan Thet Htar Thuzar asal Myanmar.
Diantara kedua lawan itu, Gregoria berpeluang memenangi fase grup.
Namun, jalan terjalan tampaknya harus dijalani Gregoria.
Tantangan besar kemungkinan juga sudah menanti pemain PB Mutiara Cardinal itu tatkala maju ke babak 16 besar.
Melihat skema baga drawing, pemenang Grup M akan berjumpa dengan juara Grup N.
Grup N ditempati oleh Ratchanok Intanon (Thailand), Soniia Cheah (Malaysia) dan Laura Sarosi (Hungaria).
Jelas, lawan terkuat di Grup N adalah Ratchanok Intanon yang berstatus unggulan keenam.
Juara Dunia 2013 itu sangat berpeluang lolos grup dan jadi calon lawan Gregoria, andai sama-sama mulus melaju.
Padahal, pertemuan Gregoria vs Ratchanok Intanon selalu berakhir dengan kekalahan. Rekor pertemuannya adalah 0-7.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin Akui Persaingan Grup A Ngeri-ngeri Sedap!
Mendapati jalannya cukup terjal, Gregoria mengatur strategi yang lebih banyak mengatur ekspektasi dan mental.
“Untuk nanti di Olimpiade, saya mencoba untuk terus menyemangati diri sendiri tanpa memikirkan hasil," ucap Gregoria dikutip Sportfeat dari Djarum Badminton.
"Kadang yang membuat saya tidak bisa nengontrol diri sendiri itu karena terlalu menggebu-gebu. Jadi sebisa mungkin motivasi itu dijadikan sesuatu hal yang positif, bukan menjadi merugikan,” imbuh dia.
Gregoria memang beberapa kali mengalami hasil 'nyaris menang' setiap melawan tunggal putri top dunia.
Tak hanya Ratchanok Intanon, dengan Tai Tzu Ying si Ratu Bulu Tangkis pun Gregoria beberapa kali pernah kalah menyesakkan.
“Sekarang saya sudah lebih lepas dan siap menghadapinya," kata Gregoria.
"Karena saya berpikir kalau saya menyia-nyiakan kesempatan tahun ini, belum tentu saya bisa punya kesempatan lagi di (Olimpiade) 2024 nanti,” lanjutnya menambahkan.