Namun saat berhasil menyamakan kedudukan 18-18, Praveen menjadi kunci. Ia memegang kendali permainan dan menjadi playmaker dengan memberikan pancingan-pancingan yang membuat wakil Denmark frustrasi sendiri.
Praveen/Melati sempat nyaris terkejar 20-19. Tetapi di momen ini, Praveen/Melati tampil lebih tenang hingga wakil Denmark, khususnya Mathias Christiansen banyak melakukan kesalahan sendiri.
Poin kemenangan Praveen/Melati didapat dari pukulan Christiansen yang gagal menyeberangi net. Dan seketika itu, Christiansen tak bisa menahan emosi hingga membantingkan raketnya dengan cukup keras.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Curhatan Si Pencetak Sejarah usai Remuk di Tangan Jonatan Christie
Luapan emosi Mathias Christiansen cukup meralasan.
Selain karena mereka "hampir" memaksa rubber game Praveen/Melati, hasil ini memperpanjang rekor kekalahan Christiansen/Boje dari Praveen/Melati menjadi 0-3.
Selain itu, kekalahan ini juga memperkecil peluang pasangan peringkat 17 dunia itu lolos fase grup.
Di laga pertama kemarin, Mathias Christiansen/Alexandra Boje juga sudah menelan kekalahan yakni dari wakil Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino dalam pertarungan rubber game.
Sementara itu, perjuangan Praveen/Melati di babak penyisihan grup masih akan berlanjut pada besok Senin (26/7/2021).
Di laga ketiga penyisihan Grup C ini, pemenang SEA Games 2019 itu akan berjumpa dengan wakil tuan rumah, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.