SportFEAT.com - Lifter muda Indonesia Rahmat Erwin Abdullah berhasil membuat kejutan setelah menyabet medali perunggu kelas 73 kg dari Final B.
Angkat besi Indonesia kembali berjaya di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Bahkan kali ini hasil apik didapat dari lifter muda berbakat Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah.
Rahmat Erwin Abdullah sejatinya tidak diunggulan di kategori kelasnya, 73 kg.
Di kelas 73 kg putra, Rahmat Erwin Abdullah tampil di Final B.
Di Final B berisi lifter-lifter yang memiliki peringkat lebih rendah daripada lifter Final A yang berisikan unggulan.
Namun, Rahmat Erwin Abdullah sukses membuat kejutan besar pada Olimpiade Tokyo 2020 kali ini.
Di Final B, lifter asal Makassar yang masih berusia 20 tahun itu berhasil menjadi yang terbaik dengan total angkatan beban 342 kg.
Rahmat berhasil mengangkat beban dari Snatch 152 kg dan dari Clean and Jerk sebesar 190 kg.
Ya, 190 kg adalah rekor pribadi bagi Rahmat yang berhasil ia angkat pada percobaan ketiga.
Berkat total beban angkatan 342 kg itu, Rahmat mampu bersaing dengan lifter kawakan di Final A.
Baca Juga: Kondisi Psikologis Praveen/Melati Dikhawatirkan usai Tersingkir dari Olimpiade Tokyo 2020
Pasalnya, hasil Rahmat tersebut menjadikan dia sebagai lifter terbaik ketiga di kelas 73 kg putra dan berhak meraih medali perunggu.
Medali emas diraih oleh jagoan China Shi Zhi Yong yang meraih total angkatan 634 kg.
Sedangkan medali perak didapat oleh lifter Venezuela, Julio Ruben Mayora Pernia (346 kg).
Jumlah total angkatan beban Rahmat kali ini memecahkan rekor pribadinya yang tercipta dari Kejuaraan Asia di Uzbekistan pada April 2021 lalu.
Saat itu, Rahmat meraih total beban 335 kg.
Sebuah peningkatan luar bisa tentunya bagi Rahmat dan sebuah masa depan cerah yang menanti bagi angkat besi Indonesia.
Sebelumnya Rahmat sama sekali tidak diunggulkan dan tidak ditarget medali.
Ia hanya diminta bisa tampil sebaik mungkin dan bisa masuk ke delapan besar untuk memperbaiki peringkatnya.
Selain malampau target, persiapan Rahmat di Olimpiade Tokyo 2020 sebenarnya juga bisa dibilang mendadak.
Ia lolos kualifikasi ke ajang empat tahunan itu setelah IWF (Federasi Angkat Besi Internasional) melakukan penyesuai poin peringkat dari setiap lifter per 6 Juni 2021.
Pada April 2021, Rahmat masih ada di peringkat ke-22, namun setelah ada penyesuaian dia bisa melesat ke peringkat ke-11 dan berhak lolos ke Olimpiade Toyo 2020.
Rahmat lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 dari jalur perwakilan Benua.
Dalam angkat besi, hanya ada 13 lifter terbaik yang berhak melaju ke Olimpiade Tokyo 2020 di masing-masing kelas, yakni delapan lifter di peringkat delapan besar, dan lima lifter dari jalur kontinental.