Faktor terbesar dari kekalahan Marcus/Kevin di ajang pesta olahraga terakabar empat tahunan itu tidak lepas dari soal mental.
Pelatih mereka, Herry Iman Pierngadi tidak memungkiri bahwa permainan Marcus/Kevin tidak keluar karena terpengaruh dengan aspek mental, terutama di panggung sebesar Olimpiade.
"Marcus/Kevin kita tidak bisa bicara teknis, mereka kalau menurut saya masalahnya di mental. Mereka terlalu beban, tidak bisa mengatur pikirannya, mungkin terlalu berekspektasi atau bagaimana jadi mainnya kacau," ungkap Herry IP.
"Faktor servisnya difault terus juga ada sedikit. Faktor mereka tidak ada pertandingan, juga ada. Tetapi menurut saya faktor terbesarnya di masalah mental," lanjut Herry.
Marcus/Kevin memang sama-sama terhitung pasangan ganda putra yang masih cukup muda.
Olimpiade Tokyo 2020 juga menjadi olimpiade pertama mereka sepanjang karier.
Meski demikian, kegagalan ini tidak bisa menjadikan mereka trus berlarut dalam kesedihan.
Pengalaman di Olimpiade Tokyo 2020 justru bisa menjadi pelajaran berharga Marcus/Kevin pada turnamen-turnamen selanjutnya untuk mereka.