"Skill Apriyani Rahayu benar-benar sudah meningkat sekarang," kata Morten Frost yang notabene mantan pemain Denmark itu.
"Dia biasa bermain sebagai penggebuk (smes) di belakang, tetapi kini dia sudah menjadi pemain yang sangat berbahaya di depan net," lanjut Frost.
Berikut catatan perjalanan Greysia/Apriyani dalam meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Babak Penyisihan Grup:
- Menang vs Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia): 21-14, 21-17
- Menang vs Chloe Birch/Lauren Smith (Britania Raya): 21-11, 21-13
- Menang vs Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang/1): 24-22, 13-21, 21-8
Babak Perempat Final:
- Menang vs Du Yue/Li Yin Hui (China): 21-15, 20-22, 21-17
Babak Semifinal:
- Menang vs Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan/4): 21-19, 21-17
Babak Final:
- Menang vs Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China/2): 21-19, 21-15
Kemenangan Greysia/Apriyani tidak cuma membuat mereka jadi ganda putri pertama Indonesia yang meraih emas Olimpiade.
Tetapi juga melengkapi gelar Indonesia di semua nomor setelah tunggal putra (Alan Budikusma Olimpiade 1992; Taufik Hidayat, Olimpiade 2004), tunggal putri (Susy Susanti, Olimpiade 1992), ganda putra (Rexy Mainaky/Ricky Soebagdja Olimpiade 1996; Toni Gunawan/Candra Wijaya, Olimpiade 2000; Markis Kido/Hendra Setiawan, Olimpiade 2008), serta ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Olimpiade 2016).