Find Us On Social Media :

Modal Rp200.000 yang Kini Berbuah Medali Emas dari Apriyani Rahayu

Greysia Polii/Apriyani Rahayu berdiri di podium kemenangan dan meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Plaza, Jepang, Senin (2/8/2021).

Raket pertama yang digunakan Apriyani untuk bermain bulu tangkis adalah raket dari kayu dan kok dari jerami yang dibuatkan sang ayah, Ameruddin.

"Jadi saat pertama mencoba olahraga ini, Ani menggunakan raket yang saya buat dari kayu dengan dengan shuttlecock terbuat dari jerami," kata Amerudin melalui telepon, Senin (2/8/2021), dikutip Sportfeat dari Kompas.

Setelah beranjak ke sekolah dasar (SD), Apriyani barulah diberikan raket asli. Namun, senarnyapun sudah usang.

Baca Juga: Performa Menukik Tajam, Valentino Rossi Masih Punya Semangat Kerja Keras di Paruh Kedua MotoGP 2021

Sang ayah terus berusaha membuat Apriyani memiliki raket apapun keadaan ekonomi mereka, karena Apriyani dikatakan selalu menangis jika tidak dikasih raket.

Pada 2005, Apriyani sudah mulai berani ikut turnamen junior di tingkat daerah di Kabupaten Konawe.

Lambat laun prestasinya terus berkembang hingga ia naik ke turnamen level provinsi.

Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Usai Olimpiade Tokyo 2020 - Padat Merayap! Piala Thomas-Uber 2020 dan Piala Sudirman 2021 Menanti Greysia/Apriyani dkk

Apriyani mulai masuk ke klub bulu tangkis PB Pelita Bakrie binaan Icuk Sigiarto pada 2011 yang berlokasi di Jakarta Barat, demi semakin mengejar impiannya menjadi pebulu tangkis profesional.

Ia sempat ditolak, namun akhirnya diterima. Setelah itu ia pindah ke PB Jaya Raya Jakarta.