Pada 2017, Apriyani Rahayu mulai masuk ke pelatnas di level utama.
Ia memberanikan diir mendatangi pelatih ganda putri Eng Hian, dengan membawa raket dan uang Rp 200.000 yang digenggam di tangan.
"Cuma Apri yang datang ke saya waktu masuk pelatnas, dia datang dengan cuma punya raket dan uang Rp 200.000 di tangan," kata Eng Hian, pada 2020 lalu setelah Greysia/Apriyani juara Indonesia Masters 2020.
"Dia bilang dia mau jadi juara, terserah Koh Didi mau kasih program apa, saya siap."
"Itu dibuktikan sama dia, saat masih punya duit sampai sekarang sih tidak ada yang berubah, dari segi latihan dan kemauan masih sama," ujar Eng Hian melanjutkan.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Curahan Hati Chen Long usai Gagal Pertahankan Medali Emas
Kala itu Eng Hian selalu menegaskan kepada anak didiknya untuk tidak berpuas diri, karena target terbesar mereka adalah Olimpiade.
Dan kini, benar saja, Apriyani bersama Greysia memenuhi impian dan target sang pelatih.
Perjalanan emas Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020 pun luar biasa, mengalahkan para unggulan.
Diantaranya unggulan pertama (Yuki Fukushima/Syaka Hirota), unggulan keempat (Lee So-hee/Shin Seung-chan) serta di final mereka mengandaskan unggulan kedua Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.