SportFEAT.com – Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan memberikan respon soal wacana penghapusan cabang olahraga atlet besi di Olimpiade Paris 2024.
Indonesia terancam kehilangan pasokan medali dari cabang olahraga (cabor) angkat besi pada Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Cabor angkat besi berkontribusi besar bagi Indonesia dengan menyumbang berbagai medali di setiap ajang Olimpiade.
Dalam edisi terakhir di Olimpiade Tokyo 2020, angkat besi mempersembahkan tiga medali.
Eko Yuli Irawan merebut medali perak, serta dua medali perunggu lainnya mampu diraih oleh Windy Cantika Aisah dan Rahmat Erwin Abdullah.
Khusus untuk Eko Yuli Irawan, ini merupakan medali keempat dalam empat kali edisi dirinya tampil di Olimpiade. Ia sudah mengoleksi dua medali perak dan dua perunggu.
Pria 32 tahun itu bahkan masih penasaran ingin merebut medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Tapi, mimpi Eko Yuli Irawan meraih emas terancam pupus. Sebab, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, berencana menghapus angkat besi mulai Olimpiade Paris 2024.
Thomas Bach menyebut bahwa Asosiasi Angkat Besi Internasional (IWF) tak serius dalam menangani aturan antidoping.
Baca Juga: Meski Sudah Putuskan Pensiun, Yamaha Ogah Kehilangan Valentino Rossi, Begini Siasatnya!
"Jika masalah ini tidak ditangani dengan cara yang memuaskan dan tepat waktu, Dewan Eksekutif IOC harus meninjau tempat angkat besi pada program Olimpiade untuk Paris 2024 dan untuk Olimpiade di masa depan," ungkap Thomas Bach dalam Inside The Games, dilansir SportFEAT.com dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Eko Yuli Irawan pun memberikan responnya soal wacana dihapuskannya cabor angkat besi yang akan dimulai pada Olimpiade Paris 2024 nanti.
“Kita mendapat berita-berita saat ini ada ancaman angkat besi bakal dicoret,” ucap Eko Yuli Irawan dalam siaran pers yang didapat SportFEAT.com.
Baca Juga: Si Juara Dunia itu Samakan Kasus Maverick Vinales dengan Lionel Messi, Gimana Ceritanya?
“Cuma ya kita harapkan jangan sampai, mudah-mudahan bisalah nanti lobinya seperti apa di IOC,” sambung Eko.
Lebih jauh, Eko berharap agar angkat besi masih bisa dipertandingkan mengingat mimpinya untuk merebut medali emas Olimpiade yang belum mampu terwujud.
“Mudah-mudahan masih bisa dipertandingkan, kalau informasi yang lalu-lalu sih pemangkasan nomor dan 2024 masih dipertandingkan. Kalo tidak salah seperti itu,” kata Eko Yuli Irawan.
“Ini masih dikaji lagi, kalo 2024 mungkin bisa terkena lagi, ada banyak kasus lagi, 2028 bakal diskors, tidak bisa ikut,” lanjut lifter 32 tahun itu.
Di sisi lain, Sekjen PB PABSI (Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia) yakni Sonny Kasiran juga tengah berjuang agar cabor angkat besi tidak dicoret dari Olimpiade.
Karena, Sonny Kasiran menyebut akan sulit bagi cabor yang dihapus untuk kembali dipertandingkan lagi di Olimpiade.
Baca Juga: MotoGP Austria 2021 – Begini Strategi Joan Mir demi Kudeta Posisi Puncak dari Fabio Quartararo
“Saya harus diskusi dengan NOC (Komite Olimpiade Indonesia), IOC sendiri kok cabang yang gak karuan mau ditandingkan, saya minta maaf seperti break dance mau dipertandingkan,” tutur Sonny Kasiran.
“Sedangkan cabor Olimpiade pertama dulu sudah ada yang hilang. Saya dengar karate juga sekarang hilang,” sambung Sonny.
“Sekali kita (angkat besi) dicoret, sekali keluar dari IOC, masuk lagi itu susah. Butuh 2-3 kali periode Olimpiade dengan gigih baru kemungkinan bisa masuk lagi. Kalo tidak ya berat,” pungkas Sonny.