Find Us On Social Media :

Susy Susanti Bicara Soal Calon Pewaris Greysia Polii dan Kemungkinan Perpisahan Marcus/Kevin

Peraih medali emas Olimpiade 1992, Susy Susanti, saat berkunjung ke kantor Kompas.com di Palmerah, Jakarta, untuk berbicara soal film Susi Susanti: Love All, Kamis (17/10/2019).

SportFEAT.com – Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti berbicara soal isu calon pewaris Greysia Polii dan juga perpisahan Marcus/Kevin.

Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti berbicara soal persiapan yang harus dilakukan PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) menjelang Olimpiade Paris 2024.

Walaupun Olimpiade Tokyo 2020 baru saja selesai, PBSI tak bisa berleha-leha untuk mempersiapkan edisi selanjutnya.

Olimpiade yang biasanya digelar rutin empat tahunan kali ini maju lebih cepat tiga tahun lagi, akibat pandemi Covid-19 yang memaksa edisi Tokyo mundur satu tahun.

Baca Juga: Berpasangan dengan Bekas Ganda Putra Terbaik Dunia, Ini Respon Pemain 'Gurem' Malaysia

Dalam Olimpiade Tokyo 2020, skuad bulu tangkis Indonesia mampu mengantongi satu medali emas lewat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan satu medali perunggu oleh Anthony Sinisuka Ginting.

Adapun di di Olimpiade Paris 2024 nanti, kemungkinan ada nama-nama baru yang tampil mengingat ada beberapa pemain senior yang sudah masuk usia veteran dan mungkin pensiun.

Oleh sebab itu, PBSI harus mulai menggodok bibit-bibit muda unggulan.

"Olimpiade 2024 sudah semakin dekat," kata Susy Susanti dalam live Instagram bersama Richard Sam Bera dilansir SportFEAT.com dari Badminton Planet.

"Kali ini, jaraknya hanya 3 tahun dari sebelumnya 4 tahun," kata Susy lagi.

Baca Juga: Rival Greysia/Apriyani Putuskan Gantung Raket, Ini Pesan Menyentuh dari Partner Setia

"PBSI sekarang sedang mendidik beberapa pemain muda untuk jadi suksesor atlet yang pensiun," sambung peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Lebih lanjut, Susy Susanti yang pernah menjabat sebagai Kabid Binpres PBSI itumengaku bahwa stok pemain di tunggal putra untuk Olimpiade Paris 2024 cukup aman.

"Di nomor tunggal putra, (Anthony Sinisuka) Ginting masih memiliki peluang," kata Susy.

Baca Juga: Lawan Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020 Pensiun, Kekuatan Tim Uber Malaysia Pincang

"Jojo (Jonatan Christie) pun sama, walaupun dia tak begitu tampil bagus di Olimpiade Tokyo lalu."

"Kita juga memiliki Chico (Aura Dwi Wardoyo), dan juga pemain junior lain yang di bawah asuhan PBSI," sambung Susy Susanti.

Tak berhenti di situu, Susy Susanti beralih membahas nomor ganda putra Indonesia yang memiliki masa depan cerah.

Tapi, ia mengkhawatirkan masa depan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Susy berharap agar PBSI segera menyiapkan segala kemungkinan perpisahan pasangan berjuluk The Minions itu.

Sebab, usia Marcus Gideon yang saat ini sudah 30 tahun, Kevin Sanjaya Sukamuljo pun bisa berpotensi memiliki partner baru untuk kelanjutnan kariernya.

Baca Juga: Marcus/Kevin Banyak Gelar tapi Jarang Hoki di Turnamen Mayor, Legenda Denmark Sebut 2 Opsi Ini Bisa Jadi Solusi

"Untuk nomor ganda putra, kita memiliki banyak talenta muda. Karena sekarang kita juga punya Kevin," ucap Susy Susanti.

"Saya tidak tahu apakah rencana pelatih untuk tetap memasangkannya dengan Marcus, karena Marcus sudah berusia 30 tahun."

“Di nomor ganda putra, sebenarnya kita punya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang seusia dengan Kevin,” lanjut Susy.

Baca Juga: Curahan Hati Pebulu Tangkis Ganda Putra Veteran Malaysia usai Chinese Taipei Open 2021 Batal Digelar

Di sisi lain, PR besar PBSI berada di nomor ganda putri. Sang peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii/Apriyani Rahayu kemungkinan akan berpisah di edisi Paris 2024.

Sulit bagi Greysia Polii yang sudah berusia 34 tahun dan berkeluarga untuk tetap tampil di Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Maka dari itu, PBSI harus segera mempersiapkan calon pewaris Greysia Polii.  

"Untuk ganda putri, pekerjaan pelatih yang paling penting adalah menemukan sosok yang tepat dengan Apriyani,” jelas Susy.

"Karena Apriyani masih sangat muda ketika meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, masih 23 tahun. Jadi PBSI harus menemukan pasangan terbaik untuknya," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)