SportFEAT.COM - Pembalap Sky VR46 Esponsorama Luca Marini, menceritakan momen unik saat tampil pada ajang MotoGP Austria 2021.
Perlombaan penuh drama menghiasi ajang MotoGP Austria 2021, yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (15/8/2021)
Salah satunya yang dialami pembalap Sky VR46 Esponsorama Luca Marini.
Luca Marini yang di sepanjang balapan "hanya" bersaing di barisan belakang, nyaris memperoleh podium perdana musim ini.
Penyebabnya adalah perubahan cuaca di Sirkuit Red Bull Ring.
Baca Juga: Bos KTM Tech 3 Komentari Performa Pembalap Berharga Diri Tinggi di MotoGP Austria 2021
Sebagian besar pembalap memilih untuk mengganti motor yang membuat mereka sempat keteteran.
Marini yang memutuskan untuk tidak mengganti motornya sempat merangsek ke posisi tiga besar meski pada akhirnya gagal naik podium.
Adik Valentino Rossi itu diasapi oleh Francesco Bagnaia, Jorge Martin dan Joan Mir dan hanya mampu mengakhiri balapan di posisi kelima.
"Saya tahu saya bertarung untuk podium, jadi saya mencoba tetap segar, jernih dan tidak membuat kesalahan,” kata Marini, dikutip SportFeat dari Motorsport.
"Saya tidak menyangka bahwa perangkat hujan bisa membawa ke sana dengan cepat, tapi pada lap terakhir, hujan mulai turun deras dan kami kehilangan 20 detik.
"Semenit kemudian, mulai turun hujan deras. Saya ingin berada di podium tapi saya bersenang-senang. Pada akhirnya, ini adalah balapan," tandasnya.
Baca Juga: Tak Mau Kecolongan Lagi dari Fabio Quartararo, Johann Zarco Bertekad Bangkit di MotoGP Inggris 2021
Di sisi lain, keputusan Luca Marini tak mengganti motor ada pengaruh dari sang kakak, Valentino Rossi.
Alasannya ada jebolan VR46 Riders Academy itu melihat Rossi mendekat dan menyalip.
"Ada saat di mana saya ingin pergi ke pit dan tukar motor, sebelum pembalap lain melakukan itu," ungkap Marini.
"Kemudian saat saya menuju pit lane, Vale mendahului dan saya memutuskan bertahan di sana untuk memainkan (persaingan) hingga akhir.
"Saya mencoba mengebut. Tentu saja, pada lap terakhir dan itu strategi tepat karena pada akhirnya, saya yang finis di depan," lanjut dia.
"Saya bangga telah membuat keputusan tepat. Saya tidak mau membuang poin akibat crash," tutup pembalap berusia 24 tahun itu.