Namun lebih dari itu, hubungan Vinales dengan Yamaha memang sudah terendus tidak baik-baik saja beberapa bulan lalu.
Maverick Vinales mengeluhkan cara kerja timnya serta merasa terlalu 'dipaksa' mengikuti settingan motor Fabio Quartararo.
Puncaknya adalah keputusan Vinales yang ingin mengakhiri kontrak dengan Yamaha satu tahun lebih cepat.
Dengan situasi yang terlihat tidak baik kemudian ditambah perilakunya yang semakin memanaskan hubungan kedua belah pihak, tak heran jika pabrikan Iwata meradang.
Apalagi tim-tim MotoGP asal Jepang memang dikenal sangat disiplin dalam budaya kerja mereka.
"Untuk sekarang, semua kemungkinan itu bisa terjadi," ujar Manajer Tim Yamaha, Massimo Meregalli dilansir Sportfeat dari Motorsport, ketika ditanya apakah Vinales bisa balapan dengan Yamaha lagi.
"Keputusan untuk menghukumnya dilakukan di sini (di Eropa), diputuskan oleh kami setelah beberapa kali diskusi dengan pimpinan Jepang."
"Nanti kita lihat saja selanjutnya," ujar Meregalli lagi.