Find Us On Social Media :

Terbongkar! Ini Alasan Jorge Lorenzo Kangen Ngaspal Lagi di Ajang MotoGP

Jorge Lorenzo saat meraih kemenangan di MotoGP Austria 2018. Kemenangan terakhirnya di MotoGP yang setelanya punya cerita kelam.

SportFEAT.COM - Mantan juara dunia Jorge Lorenzo menceritakan alasan yang membuatnya kangen merasakan atmosfer balapan MotoGP.

Jorge Lorenzo diketahui telah memutuskan pensiun dari ajang MotoGP pada akhir musim 2019 lalu.

Rider berpaspor Spanyol itu mengumumkan hal tersebut pasca melakoni balapan pamungkas MotoGP Valencia 2019 lalu.

Setelah memutuskan pensiun, Lorenzo sempat menganggur sebelum akhirnya menerima tawaran menjadi pembalap penguji Yamaha.

 Baca Juga: Waduh! MotoGP Malaysia 2021 Batal Digelar, Sirkuit Ini Jadi Penggantinya

Sayangnya tugas ini hanya berlangsung singkat karena pabrikan Iwata memilih mendepak Lorenzo.

Yamaha menilai kontribusi Lorenzo terhadap pengembangan YZR-M1 masih minim.

Tim berlogo garpu tala itu kemudian memplot Cal Crutchlow sebagai suksesor Lorenzo sebagai pembalap penguji.

Kini, Jorge Lorenzo fokus mengembangkan channel YouTube-nya yang membahasa seputar dunia balap motor.

Meski sudah tak aktif sebagai pembalap, pria berjuluk X Fuera itu ternyata tak menampik kerap merindukan dunia yang telah membesarkan namanya.

Bahkan setiap kali menyaksikan balapan, hasrat naik podium kemenangan selalu muncul dalam benaknya.

"Yang saya rindukan adalah orang-orang yang saya kenal, teman-teman selama 18 tahun di kejuaraan dunia dan di atas segalanya adalah kemenangan," kata Lorenzo.

"Yang tidak saya rindukan, tekanan yang ditujukan kepada saya dan cedera,” timpalnya, seperti dikutip SportFeat dari ABC.es.

Baca Juga: Tak Cukup dengan Ganasnya Marc Marquez, Honda Tambah Kekuatan Lewat Strategi Ini Demi Redam Kecepatan Ducati

Lebih jauh, juara dunia tiga kali itu mengaku perjalanan yang ia lalui selama terjun sebagai pembalap tak selalu mulus.

Lorenzo bahkan tak menampik ada beberapa momen yang membuatnya ingin menyerah.

"Yang paling berat adalah berusaha memenangi sebuah balapan, lalu kejuaraan,” tutur mantan rekan Valentino Rossi itu.

"Kemudian, semua menjadi lebih mudah karena sudah tahu lebih mudah untuk mencapainya. Anda tinggal mengulanginya

“Meski Anda ragu apakah bisa atau tidak, Anda telah melakukan itu sekali sehingga lebih mudah menjaga motivasi, yang kadang rumit."

Salah satu momen terberat yang dialami Lorenzo adalah ketika dihantam cedera parah saat usianya baru mengingjak 22 tahun.

“Ya, ada dua periode di mana saya mempertimbangkan untuk keluar, terutama dengan cedera parah yang membuat Anda bertanya-tanya apakah layak mempertaruhkan hidup Anda untuk mencapai impian," kenang Lorenzo.

"Tapi ketika hari-hari berlalu, saya berpikir dengan (kepala) dingin, saya selalu kembali mencoba.

“Terakhir kali, saya cedera tulang belakang ketika saya berusia 22 tahun. Itu ketika saya berpikir tentang semuanya," tandas eks rider Honda tersebut.