Find Us On Social Media :

Berakhir Pahit, Yamaha Menyesali Satu Kesalahan Sebelum Akhirnya Maverick Vinales Pergi

Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) meraih pole position di MotoGP Belanda 2021.

SportFEAT.com - Yamaha menyesali satu kesalahan mereka sebelum akhirnya hubungan dengan Maverick Vinales memburuk.

Konflik internal di tim Monster Energy Yamaha dengan Maverick Vinales seakan terus membesar dengan keputusan akhir bahwa kedua belah pihak ingin pisah lebih cepat.

Ya, Maverick Vinales telah dipastikan tidak akan lagi balapan di sisa MotoGP 2021 bersama Monster Energy Yamaha.

Keputusan ini adalah buah dari diskusi kedua belah pihak, yang mana Maverick Vinales dan Yamaha sama-sama enggan berkomitmen satu sama lain lagi.

Baca Juga: Marc Marquez Bakal Jadi Juara Dunia MotoGP 2021, Andai 2 Hal Ini Tak Terjadi

Hubungan keduanya tentu bisa dibilang tidak berakhir dengan baik sebelum kontrak mereka benar-benar habis di akhir musim ini.

Yamaha turut melakukan evaluasi dalam tim mereka.

Apa sebenarnya yang salah dalam hubungan mereka dengan Vinales, hingga bahkan untuk menuntaskan sisa MotoGP 2021 saja tidak tercapai?

Kehilangan Maverick Vinales di sisa MotoGP 2021 sebenarnya bisa merugikan tim berlogo garpu tala itu sendiri.

Perolehan data dan informasi saat balapan kini tersendat dengan absennya Vinales.

Akibat hal ini, Manajer Tim Yamaha Lin Jarvis mulai merenungkan beberapa hal.

Baca Juga: Kabar Buruk bagi Thailand, Ratchanok Intanon Mundur dari Sudirman Cup 2021 dan Uber Cup 2020

Sedikit flashback, Lin Jarvis lantas mengevaluasi lagi cara mereka menawarkan perpanjangan kontrak.

Banyak yang menduga, Yamaha dianggap terlalu dini memutuskan untuk perpanjangan kontrak bersama Vinales pada 2019 lalu.

Tetapi sebenarnya, keputusan Yamaha saat itu karena melihat potensi Vinales yang pada 2019 berhasil memenangi 3 gelar juara dan finis ketiga dalam klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.

Baca Juga: Gara-gara Maverick Vinales, Andrea Dovizioso Mentas Lagi dan Berduet dengan Valentino Rossi

Ditambah lagi rencana kepindahan Valentino Rossi ke Petronas Yamaha, awalnya diprediksi dapat membuat Vinales sebagai pemimpin tim yang baru di musim ini.

"Kita semua tahu betapa kuatnya Maverick. Pada saat yang sama, ada kepindahan Valentino ke Petronas yang direncanankan pada 2021. Tanpa Valem Vinales bisa menjadi pemimpin tim baru pada 2021," ujar Lin Jarvis dikutip Sportfeat dari Speedweek.

"Karena kami pikir dia selalu dibayangi oleh Valentino. Sehingga kami pikir kepergiaan Rossi dari tim pabrikan akan membuat Maverick bisa mencapat waktu (kejayaan) besar pada 2020, tetapi ternyata itu tidak terjadi," lanjut Jarvis.

Beberapa hal-hal lain yang terduga ternyata terus bermunculan.

Mulai dari pandemi Covid-19, lalu masalah homologensi motor Vinales hingga mendapat sanksi pada 2020, hingga puncaknya kemerosotan tajam dari penampilan rider 26 tahun itu.

"Anda tak pernah tahu, banyak hal tidak terduga yang terjadi dalam bisnis ini," kata Lin Jarvis.

"Sejak itu, kami memikirkan dan mempertimbangkan, apakah sebenarnya kami yang salah karena menandatangani kontrak (dengan Vinales) terlalu dini?"

"Pada Juni 2021 kami dihadapkan dengan sitruasi di mana seorang pembalap kami yang terikat kontrak 2 tahun ingin pergi."

"Kami mengevaluasi, apakah kami membuat kesalahan dalam proses kami?" tandas Lin Jarvis lagi.

Baca Juga: Girangnya Rookie Ganas Ducati saat Berhasil Kangkangi Marc Marquez