Quartararo sedikit keras kepala, sedangkan Vinales sering menerima dalam strategi pengaturan motor YZR-M1.
"Saya suka bekerja dengan Maverick karena dia mendengarkan dan jika Anda mengatakan itu (strategi pengaturan) lebih baik, dia menerimanya,” ungkap Cal Crutchlow.
“Saya suka Fabio karena dia menolaknya (strategi pengaturan), di sisi lain, karena dia terjebak pada senjatanya dan dia melakukannya dengan baik dengan apa yang dia miliki."
"Dia merasa nyaman dengan pengaturannya, pengaturan saya di motor saya tidak akan pernah berhasil di motor Fabio,” lanjut pembalap 35 tahun itu.
Baca Juga: Kewalahan Bagi Tugas, Suzuki Ecstar Gencar Cari Pengganti Davide Brivio di MotoGP 2022?
Dan ternyata, sikap keras kepala Fabio Quartararo selama di paddock membuatnya tampil trengginas di balapan MotoGP 2021.
“Tapi saya suka sikapnya (keras kepala) tentang 'inilah yang saya kendarai, saya tidak perlu menyentuh motornya', yang sangat jarang Fabio lakukan, dan dia hanya membalap dan dia melakukannya dengan sangat, sangat baik,” tutur Cal Crutchlow.
"Tetapi ketika Anda berusia 21 tahun, Anda tidak begitu khawatir tentang pengaturan motor, Anda hanya khawatir tentang kecepatan. Mereka hanya ingin berada di puncak klasemen," pungkasnya.